Skip to main content

Ya ampun, sempit banget,dunia!

Bloggers, dunia itu ternyata sempit:-D
Setelah merasa tempat kerja jauh dari lingkungan yang diakrabi. Pindah ke daerah kos-kosan baru di mana rasanya semua serba baru. Nyatanya tidak demikian, setelah kira-kira sebulanan, saya tak sengaja bertemu dengan seorang teman kuliah di tahun pertama. Sama-sama tergabung di kelas gabungan untuk kuliah umum anak semester 1. Pertama sih saya yang nge liat, tapi masih takut salah, eh dilihat lg mirip banget. Saya panggil saja mumpung sepi dan ternyata yang dipanggil nengok. Waduh langsung pasang muka kaget dan sama-sama berteriak, "ya ampun sempit banget,duniaaaa!"

Nah, satu lagi ternyata ada teman kantor yang dulunya gedung jurusannya sebelahan sama saya. Eh, setelah ditelusuri ternyata dulunya kita seasrama, beda gedung sih, tapi ga pernah keliatan sih.

Sejauh-jauhnya saya dari kantor, eh ternyata ketika saya ke arah selatan pun yang lumayan jauh tetap kelihatan batang hidung orang kantor, PM teman saya.

Dunia sempit ya:-D


--------------------------
Rosa D Panda_
Writing is really healing

Comments

  1. Orang bilang dunia tak selebar daun kelor :)

    senang dong ya ketemu kawan lama :)

    ReplyDelete
  2. emang bener. kadang berasa dunia ini sempit amat.

    ReplyDelete
  3. kita bakalan nemu orang yg, itu lagi.. itu itu lagii, hehehheh

    ReplyDelete
  4. tergantung juga sih :D
    aku malah banyak bertemu orang baru

    ReplyDelete
  5. bener banget mbak... kadang sering juga saya ketemu orang2 yang dulu pernah saya kenal di masa sekarang.. dan kadang ditempat yang gak disangka terutama teman2 yang dulu kenal di dunia maya :)

    ReplyDelete
  6. Saya mengalaminya sendiri. Istri saya ternyata adalah tetangga saya di kampung padahal dari kecil (kelas 2 SD) istri saya sekolah di jakarta sedangkan saya di kampung halaman,
    Istri saya adalah adek teman saya sendiri (kakak istri saya laki-laki seumur dehgan saya dan teman main)

    O ya, salam kenal ya Ros:)

    ReplyDelete

Post a Comment

Terima kasih sudah dibaca,semoga bermanfaat. Silakan menuliskan komentar Anda. Terima Kasih

Popular posts from this blog

Cita-cita menjadi seorang dosen

Masih setengah jalan menuju profesi yang dicita-citakan. Sejak kecil, saya ingin berprofesi menjadi seorang guru. Lebih tepatnya guru di desa terpencil. Seorang saudara sepupu saya, ka Servulus Ndoa, tahu sekali cita-cita saya ini. LOL. Kemudian dalam perjalananannya, saya lebih memilih untuk menjadi seorang dosen. Saya tahu tidak mudah dan tidak asal saja menjadi dosen. Komitmen dan dedikasi sepenuh hati. Aissshh, semoga semeste mendukung keinginan anak baru  kemaren sore ini. Tentu jalannya tidak semulus jalan tol.. Bukan seorang  dengan predikat  cum laude, banyak yang harus terus dipelajari, digali, didalami dan dikembangkan (#Tsahhhh, biar kekinian) Banyak hal yang saya persiapkan. Mulai dari otodidak belajar TOEFL selama liburan dan ketika menganggur dan apply-apply beasiswa S2. Terus, aktif menulis remah-reman dalam bahasa Inggris. Maklum edisi belajar, mulai dari update post bbm, twitter, fb, dan blog. Maaf banget buat yang merasa terganggu, alhasil harus n...

Sahabat

 karena lembar demi lembar kisah hidupku, kutulis bersamamu, sahabat... Persahabatan itu memang selalu ada dalam suka dan duka. Ketika kita susah dan butuh dukungan maka mereka menjadi sumber inspirasi kita. Entah dengan bawelnya mereka menunjukan perhatian atau dengan cueknya pun mereka memberi arti tersendiri bagi kita. Sahabat selalu menunjukan cara masing-masing untuk menunjukan cara betapa pedulinya mereka   kita. Bahkan ketika kita sendiri tidak peduli pada apa yang sedang terjadi pada kita. Masing-masing mereka dengan apa yang ada dalam diri mereka. Saya seorang perantau yang tak benar jika dapat bertahan sendiri tanpa kehadiran sahabat. Sungguh sebuah berkat tak terhingga untuk memiliki sahabat di mana saya dapat menjadi diri saya. Berbagi dan merasakan segala sesuatu bersama terlebih lagi belajar menjalani hidup dalam suatu kesempatan, karena sahabat pun harus merelakan sahabatnya untuk menjalin persahabatan dan mengukir kisah lain. Maka tidak heran jika saya me...

"Ga nabung yah jadi bingung"

Ahay..,saya kangen nge blog..Salam kangen dari saya pada sahabat persablogan yang sering berkunjung dan sering saya kunjungi dan sering berbagi bersama. Yay, saya ngepos t lagi . Beberapa jam yang lalu masih di hari yang sama, saya lagi-lagi terpesona dengan beberapa orang lansia yang membuat saya tersenyum dan belajar.   sumber: www.fao.org/docrep/ 005/y4094e/y4094e15.gif Latar cerita, bertempat di sebuah koperasi. Bukan sebuah kantor besar tapi hanya ruang kecil seluas kamar saya. Orang- orang mengantri dengan sebuah buku catatan berwarna biru yang saya sukai, di bangku bermodel sama yang saya duduki ketika sekolah dasar. Di bangku yang berhadapan dengan petugas( bendahara) duduk seorang kakek mengenakan baju berwarna biru dimasukan dalam celana jeansnya, duduk sambil menyerahkan uang dan buku koperasinya serta  menjelaskan kolom mana saja yang harus disi dengan jumlah uang yang ia inginkan. "Tua-tua rajin menabung, cucu-cucu senang, hahahaha,"katanya ketika sele...