Skip to main content

Life Updates

Hi guys,
I still have some homeworks that I like to update to myself and you. However, it's like a fake commitment to update this journal regularly, I know I didn't force myself to start writing. What I want to share here is some big changes happened in my life. It still unbelievable that I have my decision clear. Out of my comfort zone, uncertainty of future plan( somehow I am optimistic), as well as the awareness that I always need some time to know or aware about something.
Let me give you example :

Taken from Awareness


1. HAIR
I was in my first year in university and lived together with my friends  in the dorm provided by the university, so I met many friends from all around Indonesia with their own characters.
Imel, a Bataknese who had spent 17 years her life in Papua. She really know the different of straight & curly hair.  Her is a combine between both types. Next is ka Rani, a Bataknese who has beautiful hair, dark and straight but short. She loves to sing but also regret that she has not really good voice like the others Bataknese The most beautiful hair that I adore so much is Dewi's long hair, a really nice friend that I don't know where she is now. The last is ka Reny's hair, not my ideal type of hair  a brown and thin hair also a bit curly. What about me? That is the point,  at the time, I believed that my hair is straight type,LOL. It needed a long time to me to really aware that mine is just combined of straight & curly, LOL. I didn't care what ka Reny, ka Rani and Imel said about my hair, hahaha. " If you say that your hair is straight, what about us Rosa?"
But after days and months, I began to really see and aware the other's hair & mine. 

2.MUNGIL
Mungil (kind of small, sweet & cute)
At first, when I was in junior high school, I pronounce "mungil" as munggil. I fighted with my friend Eny about that when we were sharing the story like we used to after reading some books. After that I still like to pronounce it as munggil but just some weeks ago I really thought  about that realized that is not your munggil again.

3.I am not really sure about that but in the process of realizing so to be continued.

Some updates about my job now. I am not working with private company again. I am grateful that I have a chance to work with NGO for temporary. I am glad that I am forced myself to get up early while you may still in the dream world. I start at 5 am and reach my new office at 7 am. I am really grateful for that because I be more close to God and also have more time to study again. Now I start study Chemistry again :-D

Comments

  1. hai, I like your blog. Boleh minta email untuk kerjasama?

    ReplyDelete

Post a Comment

Terima kasih sudah dibaca,semoga bermanfaat. Silakan menuliskan komentar Anda. Terima Kasih

Popular posts from this blog

Cita-cita menjadi seorang dosen

Masih setengah jalan menuju profesi yang dicita-citakan. Sejak kecil, saya ingin berprofesi menjadi seorang guru. Lebih tepatnya guru di desa terpencil. Seorang saudara sepupu saya, ka Servulus Ndoa, tahu sekali cita-cita saya ini. LOL. Kemudian dalam perjalananannya, saya lebih memilih untuk menjadi seorang dosen. Saya tahu tidak mudah dan tidak asal saja menjadi dosen. Komitmen dan dedikasi sepenuh hati. Aissshh, semoga semeste mendukung keinginan anak baru  kemaren sore ini. Tentu jalannya tidak semulus jalan tol.. Bukan seorang  dengan predikat  cum laude, banyak yang harus terus dipelajari, digali, didalami dan dikembangkan (#Tsahhhh, biar kekinian) Banyak hal yang saya persiapkan. Mulai dari otodidak belajar TOEFL selama liburan dan ketika menganggur dan apply-apply beasiswa S2. Terus, aktif menulis remah-reman dalam bahasa Inggris. Maklum edisi belajar, mulai dari update post bbm, twitter, fb, dan blog. Maaf banget buat yang merasa terganggu, alhasil harus n...

Sahabat

 karena lembar demi lembar kisah hidupku, kutulis bersamamu, sahabat... Persahabatan itu memang selalu ada dalam suka dan duka. Ketika kita susah dan butuh dukungan maka mereka menjadi sumber inspirasi kita. Entah dengan bawelnya mereka menunjukan perhatian atau dengan cueknya pun mereka memberi arti tersendiri bagi kita. Sahabat selalu menunjukan cara masing-masing untuk menunjukan cara betapa pedulinya mereka   kita. Bahkan ketika kita sendiri tidak peduli pada apa yang sedang terjadi pada kita. Masing-masing mereka dengan apa yang ada dalam diri mereka. Saya seorang perantau yang tak benar jika dapat bertahan sendiri tanpa kehadiran sahabat. Sungguh sebuah berkat tak terhingga untuk memiliki sahabat di mana saya dapat menjadi diri saya. Berbagi dan merasakan segala sesuatu bersama terlebih lagi belajar menjalani hidup dalam suatu kesempatan, karena sahabat pun harus merelakan sahabatnya untuk menjalin persahabatan dan mengukir kisah lain. Maka tidak heran jika saya me...

"Ga nabung yah jadi bingung"

Ahay..,saya kangen nge blog..Salam kangen dari saya pada sahabat persablogan yang sering berkunjung dan sering saya kunjungi dan sering berbagi bersama. Yay, saya ngepos t lagi . Beberapa jam yang lalu masih di hari yang sama, saya lagi-lagi terpesona dengan beberapa orang lansia yang membuat saya tersenyum dan belajar.   sumber: www.fao.org/docrep/ 005/y4094e/y4094e15.gif Latar cerita, bertempat di sebuah koperasi. Bukan sebuah kantor besar tapi hanya ruang kecil seluas kamar saya. Orang- orang mengantri dengan sebuah buku catatan berwarna biru yang saya sukai, di bangku bermodel sama yang saya duduki ketika sekolah dasar. Di bangku yang berhadapan dengan petugas( bendahara) duduk seorang kakek mengenakan baju berwarna biru dimasukan dalam celana jeansnya, duduk sambil menyerahkan uang dan buku koperasinya serta  menjelaskan kolom mana saja yang harus disi dengan jumlah uang yang ia inginkan. "Tua-tua rajin menabung, cucu-cucu senang, hahahaha,"katanya ketika sele...