Skip to main content

A piece of Life stories



Hi dear bloggers, 

I miss old days in senior high school or college when every day I used to keep in touch with the same age friends with same hobbies as well as same interest; books, gossiping, favorites  actors, even same  kind of boyfriend  criteria . I always like when Arni or Eny seemed like know what I was thinking when we just shared our eye contact then laugh together over something that “unspoken”.  Now I am living far away from them and missing this kind of relationship so much. Well, Arni has her twin babies born in my birthday and Eny now is continuing her study to be a Physic teacher after delivered her handsome boy. I hope they have a really happy life ahead. 


I would like to congratulate Ganeshia Pratiwi for finishing her master degree from Chulabhorn University, Thailand. She is one of my inspiring friend and a really scholarship hunter.  I can’t wait for meeting her and sharing all the experiences. The other great news came from Wawan, the one who is very optimistic and best for keeping friend and colleague. He is such an adorable friend to learn about future planning and business. Now he is living in Russia to continue his study in tourism. One day, I really wanted to go to the seminar held in Bogor and realize that the one who will be joined  me to go there was Wawan even he is not interest in kind of seminar.  
Family and friends in the Soetta Airport said farewell to Wawan

A well-known quote “Tuntutlah Ilmu walaupun sampai ke negeri China” may influence Daniel. Currently, he is also fighting to pursue master degree there.  Where we were in college, I always the one who really want to go abroad while the two seemed more quiet than me, hahaha but after all they make it and I am really happy for them. Hope the good news keep coming for all the fighters in this kind world for all of friends, relatives and colleagues who do best in their life.   

So my point is  for all the scholarship hunters out there, don't afraid to have such a dream to go abroad, to pursue master degree, to stop be employee and open new business or whatever. Keep fighting for what do you want.

Gisha, Wawan and Daniel (belum izin sama yang punya kisah, sorry yah)  stories are just example of the same young people as us  who really want to fight over what they want. 
This photos taken during college days when we celebrated Daniel farewell in my dorm to Batam island and I miss Manah so much. She is a good cooker.

I also want to highlight Jokowi’s speech in APEC 2014. Hopefully, it is not just an open invitation for the international companies to invest in Indonesia but also the reminder for us to keep an eye in environmental sustainability. Development is really good for economic growth but also must consider the environmental aspect. We live now for better future.I do hope the government consider this one as important issue.


*I hope you can understand what I mean. This blog now is place to practice my English. 

Comments

  1. Grammarnya cukup bagus :)
    Good work

    ReplyDelete
    Replies
    1. syukurlah, hahaha masih perlu banyak belajar :D

      Salam blogger

      Delete
  2. You have such an interesting blog. Thanks for sharing, I enjoyed reading your posts. All the best for your future blogging journey.

    ReplyDelete
  3. You have such an interesting blog. Thanks for sharing, I enjoyed reading your posts. All the best for your future blogging journey.

    ReplyDelete

Post a Comment

Terima kasih sudah dibaca,semoga bermanfaat. Silakan menuliskan komentar Anda. Terima Kasih

Popular posts from this blog

Cita-cita menjadi seorang dosen

Masih setengah jalan menuju profesi yang dicita-citakan. Sejak kecil, saya ingin berprofesi menjadi seorang guru. Lebih tepatnya guru di desa terpencil. Seorang saudara sepupu saya, ka Servulus Ndoa, tahu sekali cita-cita saya ini. LOL. Kemudian dalam perjalananannya, saya lebih memilih untuk menjadi seorang dosen. Saya tahu tidak mudah dan tidak asal saja menjadi dosen. Komitmen dan dedikasi sepenuh hati. Aissshh, semoga semeste mendukung keinginan anak baru  kemaren sore ini. Tentu jalannya tidak semulus jalan tol.. Bukan seorang  dengan predikat  cum laude, banyak yang harus terus dipelajari, digali, didalami dan dikembangkan (#Tsahhhh, biar kekinian) Banyak hal yang saya persiapkan. Mulai dari otodidak belajar TOEFL selama liburan dan ketika menganggur dan apply-apply beasiswa S2. Terus, aktif menulis remah-reman dalam bahasa Inggris. Maklum edisi belajar, mulai dari update post bbm, twitter, fb, dan blog. Maaf banget buat yang merasa terganggu, alhasil harus n...

Sahabat

 karena lembar demi lembar kisah hidupku, kutulis bersamamu, sahabat... Persahabatan itu memang selalu ada dalam suka dan duka. Ketika kita susah dan butuh dukungan maka mereka menjadi sumber inspirasi kita. Entah dengan bawelnya mereka menunjukan perhatian atau dengan cueknya pun mereka memberi arti tersendiri bagi kita. Sahabat selalu menunjukan cara masing-masing untuk menunjukan cara betapa pedulinya mereka   kita. Bahkan ketika kita sendiri tidak peduli pada apa yang sedang terjadi pada kita. Masing-masing mereka dengan apa yang ada dalam diri mereka. Saya seorang perantau yang tak benar jika dapat bertahan sendiri tanpa kehadiran sahabat. Sungguh sebuah berkat tak terhingga untuk memiliki sahabat di mana saya dapat menjadi diri saya. Berbagi dan merasakan segala sesuatu bersama terlebih lagi belajar menjalani hidup dalam suatu kesempatan, karena sahabat pun harus merelakan sahabatnya untuk menjalin persahabatan dan mengukir kisah lain. Maka tidak heran jika saya me...

"Ga nabung yah jadi bingung"

Ahay..,saya kangen nge blog..Salam kangen dari saya pada sahabat persablogan yang sering berkunjung dan sering saya kunjungi dan sering berbagi bersama. Yay, saya ngepos t lagi . Beberapa jam yang lalu masih di hari yang sama, saya lagi-lagi terpesona dengan beberapa orang lansia yang membuat saya tersenyum dan belajar.   sumber: www.fao.org/docrep/ 005/y4094e/y4094e15.gif Latar cerita, bertempat di sebuah koperasi. Bukan sebuah kantor besar tapi hanya ruang kecil seluas kamar saya. Orang- orang mengantri dengan sebuah buku catatan berwarna biru yang saya sukai, di bangku bermodel sama yang saya duduki ketika sekolah dasar. Di bangku yang berhadapan dengan petugas( bendahara) duduk seorang kakek mengenakan baju berwarna biru dimasukan dalam celana jeansnya, duduk sambil menyerahkan uang dan buku koperasinya serta  menjelaskan kolom mana saja yang harus disi dengan jumlah uang yang ia inginkan. "Tua-tua rajin menabung, cucu-cucu senang, hahahaha,"katanya ketika sele...