Skip to main content

Orang tua minta cucu

Pagi ini saya bangun pagi dan menelpon orang rumah. Untunglah, bulan ini rumah ramai. Adik saya bersama seorang temannya, sedang di rumah karena mengikuti Kerja Praktek di kabupaten tempat keluarga besar saya tinggal.

Saya agak terkejut dengan isi pembicaraan si bapak. Dua tiga kali sudah mengarah ke soal menikah.  Ternyata semua orang tua sama 😄😄😄. Bukan apa-apa, selama seperempad abad lebih, beliau paling mendorong dan menasihati tentang belajar, bekerja dan berelasi. Kadang saya bingung, ketika sedang hangat-hangatnya teman-teman saya didorong untuk menikah atau paling tidak ada isi obrolan menyerempet ke situ, orang tua saya masih diam. Waktu itu, saya sih kepengen ditanyai.  Sebenarnya, beliau pernah bertanya ke sepupu, "si Ros sudah punya pacar kah?"

Nah hari ini, beliau mulai jujur  soal perasaannya. Kami bercerita panjang lebar soal pencapaian dan lain-lain, yang kemudian sampai pada kesimpulan

"Kami ini masih kurang di cucu",

Ok fix.

Kakak pertama saya belum ada niat menikah. Masih mau cari posisi yang benar-benar settle dulu keknya. Kalau ditanya suka bilang, "saya gampang"

Saya? Skip.

Nah, adik saya potensial sekali
Bahkan ya bahkan, "dijodoh-jodohkan" oleh bapak dan ibu saya. Saya kaget, orang tua saya ternyata masih sekonservatif itu. Kocak.  Bahkan sejak masih di bangku kuliah sudah dipasang-pasangkan, hahaha. Untunglah, orangnya sih memang niat menikahnya juga cepat. Jadi santai saja bawaannya.

Saya kemudian mengakhiri telepon sambil menelan ludah. Serius ini, orang tua minta cucu! Saya harus apa?


Comments

  1. wew... susah juga yah kalo orang tua sudah minta cucu.. gue juga kadang mikir males married blablabla tapi ortu gue sama mulai ngepush seiring umur makin nambah. hehehe

    ReplyDelete

Post a Comment

Terima kasih sudah dibaca,semoga bermanfaat. Silakan menuliskan komentar Anda. Terima Kasih

Popular posts from this blog

"Ga nabung yah jadi bingung"

Ahay..,saya kangen nge blog..Salam kangen dari saya pada sahabat persablogan yang sering berkunjung dan sering saya kunjungi dan sering berbagi bersama. Yay, saya ngepos t lagi . Beberapa jam yang lalu masih di hari yang sama, saya lagi-lagi terpesona dengan beberapa orang lansia yang membuat saya tersenyum dan belajar.   sumber: www.fao.org/docrep/ 005/y4094e/y4094e15.gif Latar cerita, bertempat di sebuah koperasi. Bukan sebuah kantor besar tapi hanya ruang kecil seluas kamar saya. Orang- orang mengantri dengan sebuah buku catatan berwarna biru yang saya sukai, di bangku bermodel sama yang saya duduki ketika sekolah dasar. Di bangku yang berhadapan dengan petugas( bendahara) duduk seorang kakek mengenakan baju berwarna biru dimasukan dalam celana jeansnya, duduk sambil menyerahkan uang dan buku koperasinya serta  menjelaskan kolom mana saja yang harus disi dengan jumlah uang yang ia inginkan. "Tua-tua rajin menabung, cucu-cucu senang, hahahaha,"katanya ketika sele...

Penghargaan bagi lansia

"karena mereka tua oleh waktu tapi kenalilah sejenak masa mudanya" Sumber:http://ibnumada.files.wordpress.com/2010/04/nenek.jpg  Kini kita masih muda lalu menjadi tua secara perlahan-lahan karena waktu yang kian beranjak, Kadang kita suka menyangkal ketuaan kita( hahahaha, suka ngaku-ngaku masih 17, iya ga??)  Lihatlah, sekian banyak kerut di dahi, keriput wajah dan mata yang berbicara tentang kisah hidup yang telah dilewati. Suka dan duka. Di Jepang diadakan satu hari libur besar untuk menghormati para lansia yang diistilahkan Keirou no hi      untuk menghormati kerja keras dari para lansia ini. Upacara ini diperingati setiap hari Senin, mingggu ketiga bulan September. Saya merasa bahwa penghargaan bangsa Jepang terhadap para lansia sangat besar sampai hari itu diliburkan apalagi hari Senin. Saya bertanya-tanya, di Indonesia ada ga ya? Setelah browsing ternyata di Indonesia juga diperingati hari Lansia, tanggal 29 Mei menurut UU no 13 tahun 1998 lo...

Saya, Kamu dan Alam (Sahabatkah?)

“Karena kita tidak hidup seribu tahun lagi tapi alam bahkan akan ada beribu-ribu tahun lagi” dok pribadi:Dipotret dari nyamanya kursi bus dalam perjalanan Jawa-Bali, July 2010 Saya tidak dapat membayangkan apa yang akan terjadi dengan alam saya dan alam anda seribu tahun lagi. Bukan tidak mungkin untuk menjadi sangat berbeda dengan bumi yang kita tinggali sekarang, yang bahkan kondisinya memprihatinkan.  Generasi   kita selanjutnya mungkin akan mengenakan masker untuk menghalangi radiasi yang dapat merusak langsung kulit karena lapisan ozon yang membolong. Mengapa? Ah, saya yakin anda dan saya pasti bukan nenek moyang yang baik bagi penerus kita. Bukan seperti nenek moyang kita yang dalam sejarahnya menghasilkan penemuan-penemuan yang membantu kita kini. Kita akan dicap sebagai neneng moyang masa perusakan.  Tidak adil memang, karena masih ada sebagian besar orang yang pada masa ini yang menyerukan perbaikan pada alam ,menunjukan persahabatan pada alam dan mengh...