Skip to main content

Asal Menulis #1 Jangan Baperan

Halo rekan pembaca yang baik,semoga kalian baik-baik saja.
Semoga disela kepenatan, kalian bisa menemukan cara "have fun" yang asyik, seperti saya saat ini, menulis  aka mengetik! Ada yang mungkin menghilangkan penat dan refresing dengan jalan-jalan ke mall, mengobrol di kafe, baca buku atau nonton drama di kamar sambil senyum-senyum sendiri (gue banget!). Yah, masing-masing kita punya cara tersendiri, yang pastinya bisa bikin kita bahagia lahir dan batin. Betul?
Oke lanjut.
Hemm, apa yang mau saya ceritakan? Well, ada satu pengalaman yang tidak mengenakan yang saya alami minggu lalu. To make a log story short, I am going to only give the basic fact that was  someone whom I barely know as  someone with a position in his place treated me in unpleasant manner. The thing upset me most was I was there, just stand and nodded to whatever he told me to. He gave me  his name card and asked me to come again. Then, I threw into rubbish bin and ignored his request. Such an  unfriendly nerd! However in the way back,I was in tears and that I regretted the most. Why did I cry for such an attitude?

Beberapa hari setelahnya, saya masih teringat dan beberapa kali sharing dengan teman untuk membuat saya merasa lebih baik. Yah, teman pasti membela teman. Nah ada terakhir hari ini, saya mendapat nasihat (di KBBI adanya nasihat bukan nasehat) yang menyenangkan dan solutif.
Elu ga boleh baper lah. HARUS TEBAL MUKA sampai dapat apa yang lu mau.Ngapain lu pikiran, orang dia ga mikir lo juga. Apalagi ga kenal. Kayak gue dong, gara-gara bla bla bla bla.
Demikian nasihat teman saya yang menohok. Setelah dipikir-pikir mental saya masih kerupuk padahal sudah lama jauh dari rumah. Sudah banyak ditempa seharusnya.  As I was reflecting on my friend words, I realize that the nature is just like that. I  couldn't control everything so that I have to  be ready for such  unexpected  situation to not drown too much.  



Comments

Popular posts from this blog

"Ga nabung yah jadi bingung"

Ahay..,saya kangen nge blog..Salam kangen dari saya pada sahabat persablogan yang sering berkunjung dan sering saya kunjungi dan sering berbagi bersama. Yay, saya ngepos t lagi . Beberapa jam yang lalu masih di hari yang sama, saya lagi-lagi terpesona dengan beberapa orang lansia yang membuat saya tersenyum dan belajar.   sumber: www.fao.org/docrep/ 005/y4094e/y4094e15.gif Latar cerita, bertempat di sebuah koperasi. Bukan sebuah kantor besar tapi hanya ruang kecil seluas kamar saya. Orang- orang mengantri dengan sebuah buku catatan berwarna biru yang saya sukai, di bangku bermodel sama yang saya duduki ketika sekolah dasar. Di bangku yang berhadapan dengan petugas( bendahara) duduk seorang kakek mengenakan baju berwarna biru dimasukan dalam celana jeansnya, duduk sambil menyerahkan uang dan buku koperasinya serta  menjelaskan kolom mana saja yang harus disi dengan jumlah uang yang ia inginkan. "Tua-tua rajin menabung, cucu-cucu senang, hahahaha,"katanya ketika sele...

Penghargaan bagi lansia

"karena mereka tua oleh waktu tapi kenalilah sejenak masa mudanya" Sumber:http://ibnumada.files.wordpress.com/2010/04/nenek.jpg  Kini kita masih muda lalu menjadi tua secara perlahan-lahan karena waktu yang kian beranjak, Kadang kita suka menyangkal ketuaan kita( hahahaha, suka ngaku-ngaku masih 17, iya ga??)  Lihatlah, sekian banyak kerut di dahi, keriput wajah dan mata yang berbicara tentang kisah hidup yang telah dilewati. Suka dan duka. Di Jepang diadakan satu hari libur besar untuk menghormati para lansia yang diistilahkan Keirou no hi      untuk menghormati kerja keras dari para lansia ini. Upacara ini diperingati setiap hari Senin, mingggu ketiga bulan September. Saya merasa bahwa penghargaan bangsa Jepang terhadap para lansia sangat besar sampai hari itu diliburkan apalagi hari Senin. Saya bertanya-tanya, di Indonesia ada ga ya? Setelah browsing ternyata di Indonesia juga diperingati hari Lansia, tanggal 29 Mei menurut UU no 13 tahun 1998 lo...

Saya, Kamu dan Alam (Sahabatkah?)

“Karena kita tidak hidup seribu tahun lagi tapi alam bahkan akan ada beribu-ribu tahun lagi” dok pribadi:Dipotret dari nyamanya kursi bus dalam perjalanan Jawa-Bali, July 2010 Saya tidak dapat membayangkan apa yang akan terjadi dengan alam saya dan alam anda seribu tahun lagi. Bukan tidak mungkin untuk menjadi sangat berbeda dengan bumi yang kita tinggali sekarang, yang bahkan kondisinya memprihatinkan.  Generasi   kita selanjutnya mungkin akan mengenakan masker untuk menghalangi radiasi yang dapat merusak langsung kulit karena lapisan ozon yang membolong. Mengapa? Ah, saya yakin anda dan saya pasti bukan nenek moyang yang baik bagi penerus kita. Bukan seperti nenek moyang kita yang dalam sejarahnya menghasilkan penemuan-penemuan yang membantu kita kini. Kita akan dicap sebagai neneng moyang masa perusakan.  Tidak adil memang, karena masih ada sebagian besar orang yang pada masa ini yang menyerukan perbaikan pada alam ,menunjukan persahabatan pada alam dan mengh...