Kiri kanan jalan kota Saigon atau yang sekarang lebih dikenal dengan kota Ho Chi Minh ramai pagi itu. Jalanan padat dengan motor-motor yang lalu lalang, tua, muda, laki-laki dan perempuan. Hal yang menarik perhatian kami, adalah pengguna sepeda motor yang menggunakan helm batok setengah. Setelah sebelumnya kami cukup terkejut dengan posisi sopir yang berada di sebelah kiri, berbeda dengan di Indonesia, Perjalanan menuju pusat kota berjarak 7 km dari bandara internasional Tan So Nath. Pelayanan imigrasinya sangat cepat dan tidak terlalu ketat. Sepanjang jalan menuju pusat kota terdapat barisan ruko –ruko yang padat dan tua dengan tulisan berbahasa Vietnam yang menarik walaupun asing. Gedung-gedung tua yang memudar ini menjadi saksi bisu aktivitas perdagangan di masa lampau. Menurut catatan sejarah, kota Ho Chi Minh merupakan kota perniagaan yang sangat sibuk. Pedagang dari China, Jepang, India dan negara-negara Eropa menyusuri sungai Saigon, singgah untuk mem...