Skip to main content

Nagekeo- Auckland 1

Life is full of surprise


you are uncertain, but it's OK
It leads you to somewhere
somewhere you've imagined
just because you like words a lot
Congrats, enjoy and have fun, you!

( Auckland, NZ, 2018)


Perjalanan panjang dari Nagekeo ke New Zealand telah dipersiapkan dari jauh-jauh hari oleh #UNIONAID & #YayasanBHAKTI sejak proses seleksi di 12 April 2018 di Kupang. Laila, host kami di Auckland sudah mengirim email pengurusan visa dan lainnya sejak jauh-jauh hari. Lumayan banyak data yang harus diisi. Namun karena kami memiliki alasan yang jelas juga host dan kegiatan yang sudah terjadwal di Auckland, pengisian berjalan dengan lancar. 


Saya masih ingat ketika email masuk untuk wawancara di Kupang. Gembira luar biasa tapi agak deg-degan karena saya sempat mengiyakan untuk mengajar di universitas baru. Beberapa hari sebelum interview saya sempat panik, namun untunglah ada si Yoke, yang menenangkan.
Saat itu saya sedang membantu mengajar di Univ Sad Pedro Kupang. Belum ada dua bulan. 
Panik urusan ini dan itu terutama paspor. Namun karena akses kemana-mana gampang. Kebetulan saya di Kupang dan dekat dengan kantor imigrasi. Kalau saya di Nagekeo, bakal susah.  Saya langsung menyiapkan diri dengan baik, terutama pengurusan passpor.  Syukurlah saya mendapat akses internet yang baik.

Saya mengurus paspor di Kupang dan lancar jaya bikinnya. Membaya dokumen yang dipersyaratkan dan membayar uang administrasi melalui teler bank. Pertanyaan yang diajukan oleh pegawai kantor imigrasi pun bisa dijawab dengan mudah.

Apa saja pertanyaan wawancara untuk program INSPIRASI?Sama seperti program beasiswa lainnya. Tentu saja terkait kegiatan &  komitmen kerja di organisasi, aktivitas sehari-hari, harapan selama ada di New Zealand, misalnya apa saja yang ingin dipelajari selama di Auckland dan bagaimana kebermanfaatannya untuk diri sendiri dan organisasi atau tempat kerja di Indonesia. Semoga bermanfaat untuk teman-teman yang ingin mengikuti program-program fellowship ke luar negeri. 



Comments

Popular posts from this blog

Cita-cita menjadi seorang dosen

Masih setengah jalan menuju profesi yang dicita-citakan. Sejak kecil, saya ingin berprofesi menjadi seorang guru. Lebih tepatnya guru di desa terpencil. Seorang saudara sepupu saya, ka Servulus Ndoa, tahu sekali cita-cita saya ini. LOL. Kemudian dalam perjalananannya, saya lebih memilih untuk menjadi seorang dosen. Saya tahu tidak mudah dan tidak asal saja menjadi dosen. Komitmen dan dedikasi sepenuh hati. Aissshh, semoga semeste mendukung keinginan anak baru  kemaren sore ini. Tentu jalannya tidak semulus jalan tol.. Bukan seorang  dengan predikat  cum laude, banyak yang harus terus dipelajari, digali, didalami dan dikembangkan (#Tsahhhh, biar kekinian) Banyak hal yang saya persiapkan. Mulai dari otodidak belajar TOEFL selama liburan dan ketika menganggur dan apply-apply beasiswa S2. Terus, aktif menulis remah-reman dalam bahasa Inggris. Maklum edisi belajar, mulai dari update post bbm, twitter, fb, dan blog. Maaf banget buat yang merasa terganggu, alhasil harus n...

Sahabat

 karena lembar demi lembar kisah hidupku, kutulis bersamamu, sahabat... Persahabatan itu memang selalu ada dalam suka dan duka. Ketika kita susah dan butuh dukungan maka mereka menjadi sumber inspirasi kita. Entah dengan bawelnya mereka menunjukan perhatian atau dengan cueknya pun mereka memberi arti tersendiri bagi kita. Sahabat selalu menunjukan cara masing-masing untuk menunjukan cara betapa pedulinya mereka   kita. Bahkan ketika kita sendiri tidak peduli pada apa yang sedang terjadi pada kita. Masing-masing mereka dengan apa yang ada dalam diri mereka. Saya seorang perantau yang tak benar jika dapat bertahan sendiri tanpa kehadiran sahabat. Sungguh sebuah berkat tak terhingga untuk memiliki sahabat di mana saya dapat menjadi diri saya. Berbagi dan merasakan segala sesuatu bersama terlebih lagi belajar menjalani hidup dalam suatu kesempatan, karena sahabat pun harus merelakan sahabatnya untuk menjalin persahabatan dan mengukir kisah lain. Maka tidak heran jika saya me...

"Ga nabung yah jadi bingung"

Ahay..,saya kangen nge blog..Salam kangen dari saya pada sahabat persablogan yang sering berkunjung dan sering saya kunjungi dan sering berbagi bersama. Yay, saya ngepos t lagi . Beberapa jam yang lalu masih di hari yang sama, saya lagi-lagi terpesona dengan beberapa orang lansia yang membuat saya tersenyum dan belajar.   sumber: www.fao.org/docrep/ 005/y4094e/y4094e15.gif Latar cerita, bertempat di sebuah koperasi. Bukan sebuah kantor besar tapi hanya ruang kecil seluas kamar saya. Orang- orang mengantri dengan sebuah buku catatan berwarna biru yang saya sukai, di bangku bermodel sama yang saya duduki ketika sekolah dasar. Di bangku yang berhadapan dengan petugas( bendahara) duduk seorang kakek mengenakan baju berwarna biru dimasukan dalam celana jeansnya, duduk sambil menyerahkan uang dan buku koperasinya serta  menjelaskan kolom mana saja yang harus disi dengan jumlah uang yang ia inginkan. "Tua-tua rajin menabung, cucu-cucu senang, hahahaha,"katanya ketika sele...