Skip to main content

Tentang Mimpi dan Harapan

Saya harus kembali menarik nafas panjang untuk pilihan saya di Kimai UI karena sampai setahun yang lalu saya belum mennemukan sesuatu yang membuat saya tertarik untuk menekuni ilmu kimia ini. Semuanya lebih karena keadaan yang terpaksa akibat begitu sulitnya(uupsss.,ni benar-benar suara hati saya..,sulit banget deh kimia itu…hehehe) Hal ini dimungkinkan adanya ketertarikan saya pada ilmu Psikologi yang telah saya minati sejak saya duduk di bangku SMP.

Tentunya ada sedikit kekecewaan akibat saya tidak kuliah di jurusan Psikologi. Hal ini saya putuskan karena saya merasa lapangan kerja bagi lulusan sarjana psikologi di daerah saya tentunya belum ada. Maka saya pun mendalami ilmu Kimia yang waktu SMA tampak begitu mudah.

 Namun dengan penuh harapan dan menurut kehendak Tuhan, saya telah memasrahkan diri sepenuhnya mengenai kehidupan saya yang penting yang saya jalani sekarang ini akan saya jalani dengan maksimal sehingga harapan saya dan kedua orang tua saya dapat terwujud. Berawal dari kecintaan akan buku-buku cerita yang begitu menjadi semacam makanan ringan bagi saya tentunya saya memiliki keinginan untuk menjadi seorang penulis yang bisa menerbitkan banyak tulisan.

Tulisan-tulisan saya biasanya hanya saya nikmati sendiri karena ketidakpercayaan diri yang saya miliki lebih besar dibandingkan keberanian saya untuk mempublikasikan tulisan saya. Saya sungguh mencita-citakan untuk dapat menjadi seorang penulis yang mampu menjadi teman bagi para pembaca saya seperti seorang Enid Blyton yang mampu membangkitkan imajinasi saya dan untuk J.K.Rowling yang mampu memberikan dorongan dan dukungan bagi saya untuk memulai menciptkan mimpi menjadi sebuah kenyataan.

Comments

Popular posts from this blog

"Ga nabung yah jadi bingung"

Ahay..,saya kangen nge blog..Salam kangen dari saya pada sahabat persablogan yang sering berkunjung dan sering saya kunjungi dan sering berbagi bersama. Yay, saya ngepos t lagi . Beberapa jam yang lalu masih di hari yang sama, saya lagi-lagi terpesona dengan beberapa orang lansia yang membuat saya tersenyum dan belajar.   sumber: www.fao.org/docrep/ 005/y4094e/y4094e15.gif Latar cerita, bertempat di sebuah koperasi. Bukan sebuah kantor besar tapi hanya ruang kecil seluas kamar saya. Orang- orang mengantri dengan sebuah buku catatan berwarna biru yang saya sukai, di bangku bermodel sama yang saya duduki ketika sekolah dasar. Di bangku yang berhadapan dengan petugas( bendahara) duduk seorang kakek mengenakan baju berwarna biru dimasukan dalam celana jeansnya, duduk sambil menyerahkan uang dan buku koperasinya serta  menjelaskan kolom mana saja yang harus disi dengan jumlah uang yang ia inginkan. "Tua-tua rajin menabung, cucu-cucu senang, hahahaha,"katanya ketika sele...

Penghargaan bagi lansia

"karena mereka tua oleh waktu tapi kenalilah sejenak masa mudanya" Sumber:http://ibnumada.files.wordpress.com/2010/04/nenek.jpg  Kini kita masih muda lalu menjadi tua secara perlahan-lahan karena waktu yang kian beranjak, Kadang kita suka menyangkal ketuaan kita( hahahaha, suka ngaku-ngaku masih 17, iya ga??)  Lihatlah, sekian banyak kerut di dahi, keriput wajah dan mata yang berbicara tentang kisah hidup yang telah dilewati. Suka dan duka. Di Jepang diadakan satu hari libur besar untuk menghormati para lansia yang diistilahkan Keirou no hi      untuk menghormati kerja keras dari para lansia ini. Upacara ini diperingati setiap hari Senin, mingggu ketiga bulan September. Saya merasa bahwa penghargaan bangsa Jepang terhadap para lansia sangat besar sampai hari itu diliburkan apalagi hari Senin. Saya bertanya-tanya, di Indonesia ada ga ya? Setelah browsing ternyata di Indonesia juga diperingati hari Lansia, tanggal 29 Mei menurut UU no 13 tahun 1998 lo...

Saya, Kamu dan Alam (Sahabatkah?)

“Karena kita tidak hidup seribu tahun lagi tapi alam bahkan akan ada beribu-ribu tahun lagi” dok pribadi:Dipotret dari nyamanya kursi bus dalam perjalanan Jawa-Bali, July 2010 Saya tidak dapat membayangkan apa yang akan terjadi dengan alam saya dan alam anda seribu tahun lagi. Bukan tidak mungkin untuk menjadi sangat berbeda dengan bumi yang kita tinggali sekarang, yang bahkan kondisinya memprihatinkan.  Generasi   kita selanjutnya mungkin akan mengenakan masker untuk menghalangi radiasi yang dapat merusak langsung kulit karena lapisan ozon yang membolong. Mengapa? Ah, saya yakin anda dan saya pasti bukan nenek moyang yang baik bagi penerus kita. Bukan seperti nenek moyang kita yang dalam sejarahnya menghasilkan penemuan-penemuan yang membantu kita kini. Kita akan dicap sebagai neneng moyang masa perusakan.  Tidak adil memang, karena masih ada sebagian besar orang yang pada masa ini yang menyerukan perbaikan pada alam ,menunjukan persahabatan pada alam dan mengh...