'Sebenarnya tidak ada anak yang bodoh, hanya saja belum menemukan guru dan metode yang tepat' Demikian status seorang teman di facebook. Saya berpendapat sama dan sebetulnya merasa sedang ditampar. Saya teringat adik saya, dia duduk di kelas V SD. Saya pernah menawarkan diri untuk mengajarinya pelajaran matematika. Masa adik sendiri tidak saya dampingi, anak orang lain malah saya privatin:-D. Agak sulit, benar berbeda ketika mengajari adik sendiri. Adik saya yg satu ini, rupanya kurang terlatih dalam hal perkalian. Saya kemudian ketakutan-takut akan pendidikannya, bagaimana bisa dia melewati masa SMP & SMA -nya jika dasar perkaliannya kurang kuat. Lalu karena saya bukan gurunya dengan metode yg tepat, kemudian sisa waktu belajar kami menjadi penuh dengan rasa marah. Dia kemudian tidak lagi belajar & saya pun angkat tangan karena merasa dongkol.
Saya salah, memaksakan apa yg saya pikir bisa dia lakukan. Tiap orang itu berbeda, unik dengan masing cirinya.
Pendekatan pun harus berbeda.
Saya salah, memaksakan apa yg saya pikir bisa dia lakukan. Tiap orang itu berbeda, unik dengan masing cirinya.
Pendekatan pun harus berbeda.
Comments
Post a Comment
Terima kasih sudah dibaca,semoga bermanfaat. Silakan menuliskan komentar Anda. Terima Kasih