Pagi ini, kami sekeluarga menerima berita duka atas kepergian bapa besar tercinta, Elias Ndiwa,
beliau mempunyai kenangan tersendiri bagi keluarga kami,
terutama untuk ayah saya.
Ayah saya dulu menjadi tanggungan beliau ketika merantau dan ayah saya cukup dekat dengan beliau.
Secara pribadi, saya pun mengenal beliau dengan baik, sebagai bapak yang penuh dengan kasih sayang, untuk keluarga besarnya.
Waktu kecil, di usia sekolah, saya selalu disupport untuk prestasi-prestasi kecil saya, kalau beliau datang berkunjung kami pasti dapat oleh-oleh atau pun uang.
Terakhir, saya bertemu beliau ketika perjalanan perdana saya ke Kupang, Maret 2012. Tidak sesehat sebelumnya karena menderita sakit tetapi kami bisa mengobrol.
Waktu itu, saya disuruh untuk tetap tinggal karena ada info lowongan kerja yang akhirnya saya lewatkan karena tiket pesawat ke Ende sudah saya beli.
Beliau masih memikirkan kepentingan saya, dengan tetap menyarankan untuk menunggu namun saya memutuskan untuk pulang.
Saya yakin beliau pergi dengan bahagia karena meninggalkan generasi penerusnya dengan modal yang cukup, pendidikan dan keberhasilan anak-anaknya. Beliau jalan dengan bahagia.
Semangat kasih dan kekeluargaan yang beliau tunjukan akan menjadi bagian hidup yang saya pribadi teladani.
Selamat jalan, bapa Elias Ndiwa.
Comments
Post a Comment
Terima kasih sudah dibaca,semoga bermanfaat. Silakan menuliskan komentar Anda. Terima Kasih