Skip to main content

Floating Market versi Lembang


Beberapa hari lalu, saya dan teman-teman berkunjung ke Floating Marketnya Bandung. Berbeda dari tempat wisata  yang kami kunjungi, Floating Market benar-benar tempat wisata yang bersih, rapi, aman dan nyaman. Mengapa demikian? Soalnya saya menemui taman-taman mini yang cantik juga kerja yang baik dari seluruh staf FM yang langsung  tanggap bersih-bersih setelah ada yang meninggalkan sampah. Sebenarnya sayang juga, bukan karena kesadaran pengunjung tapi karena pekerjanya yang siap sedia. 

Selain itu, di FM, kamu tidak menemui penjual-penjual yang menjajakan dagangannya di sembarang tempat, atau memaksa kamu buat beli dagangan atau memanggil-manggil menjajakan makanannya. Di FM, semua terkondisikan, sehingga pembeli dan penjual nyaman. Oh ya, konsep FM ini jangan kamu bayangkan, kalau kamu ikut bertransaksi di atas perahu. Kamu di pinggir saja, sedangkan penjaja makanan menjajakan makanan di atas perahu (bukan perahu sih)  di pinggir danau buatan. Makanan yang dijual biasanya bukan makanan berat tapi jajanan-jajanan dengan range harga 10000-35000.Jadi, memang tidak diwajibkan untuk membawa makanan dari luar. 
Untuk tempat makannya, 





cabe rawitnya menggoda iman
Nah, jika tidak menggunakan kendaraan pribadi, lokasi wisata ini bisa dijangkau dengan angkot sampai ke terminal Ledeng. Kemudian dari terminal Ledeng kita bisa naik angkot putin yang menuju Lembang. Jika macet, sopirnya ambil jalan pintas yang pemandangannya lumayan bikin fresh mata.

Comments

  1. wahh lihat cabe rawit besar dan segar-segar rasanya pengen bawa pulang aja semuanya..

    ReplyDelete

Post a Comment

Terima kasih sudah dibaca,semoga bermanfaat. Silakan menuliskan komentar Anda. Terima Kasih

Popular posts from this blog

"Ga nabung yah jadi bingung"

Ahay..,saya kangen nge blog..Salam kangen dari saya pada sahabat persablogan yang sering berkunjung dan sering saya kunjungi dan sering berbagi bersama. Yay, saya ngepos t lagi . Beberapa jam yang lalu masih di hari yang sama, saya lagi-lagi terpesona dengan beberapa orang lansia yang membuat saya tersenyum dan belajar.   sumber: www.fao.org/docrep/ 005/y4094e/y4094e15.gif Latar cerita, bertempat di sebuah koperasi. Bukan sebuah kantor besar tapi hanya ruang kecil seluas kamar saya. Orang- orang mengantri dengan sebuah buku catatan berwarna biru yang saya sukai, di bangku bermodel sama yang saya duduki ketika sekolah dasar. Di bangku yang berhadapan dengan petugas( bendahara) duduk seorang kakek mengenakan baju berwarna biru dimasukan dalam celana jeansnya, duduk sambil menyerahkan uang dan buku koperasinya serta  menjelaskan kolom mana saja yang harus disi dengan jumlah uang yang ia inginkan. "Tua-tua rajin menabung, cucu-cucu senang, hahahaha,"katanya ketika sele...

Penghargaan bagi lansia

"karena mereka tua oleh waktu tapi kenalilah sejenak masa mudanya" Sumber:http://ibnumada.files.wordpress.com/2010/04/nenek.jpg  Kini kita masih muda lalu menjadi tua secara perlahan-lahan karena waktu yang kian beranjak, Kadang kita suka menyangkal ketuaan kita( hahahaha, suka ngaku-ngaku masih 17, iya ga??)  Lihatlah, sekian banyak kerut di dahi, keriput wajah dan mata yang berbicara tentang kisah hidup yang telah dilewati. Suka dan duka. Di Jepang diadakan satu hari libur besar untuk menghormati para lansia yang diistilahkan Keirou no hi      untuk menghormati kerja keras dari para lansia ini. Upacara ini diperingati setiap hari Senin, mingggu ketiga bulan September. Saya merasa bahwa penghargaan bangsa Jepang terhadap para lansia sangat besar sampai hari itu diliburkan apalagi hari Senin. Saya bertanya-tanya, di Indonesia ada ga ya? Setelah browsing ternyata di Indonesia juga diperingati hari Lansia, tanggal 29 Mei menurut UU no 13 tahun 1998 lo...

Saya, Kamu dan Alam (Sahabatkah?)

“Karena kita tidak hidup seribu tahun lagi tapi alam bahkan akan ada beribu-ribu tahun lagi” dok pribadi:Dipotret dari nyamanya kursi bus dalam perjalanan Jawa-Bali, July 2010 Saya tidak dapat membayangkan apa yang akan terjadi dengan alam saya dan alam anda seribu tahun lagi. Bukan tidak mungkin untuk menjadi sangat berbeda dengan bumi yang kita tinggali sekarang, yang bahkan kondisinya memprihatinkan.  Generasi   kita selanjutnya mungkin akan mengenakan masker untuk menghalangi radiasi yang dapat merusak langsung kulit karena lapisan ozon yang membolong. Mengapa? Ah, saya yakin anda dan saya pasti bukan nenek moyang yang baik bagi penerus kita. Bukan seperti nenek moyang kita yang dalam sejarahnya menghasilkan penemuan-penemuan yang membantu kita kini. Kita akan dicap sebagai neneng moyang masa perusakan.  Tidak adil memang, karena masih ada sebagian besar orang yang pada masa ini yang menyerukan perbaikan pada alam ,menunjukan persahabatan pada alam dan mengh...