Skip to main content

Mau mau di 2016

2015 su mo berakhir su. Sa pu mau-mau banyak sekali la. Hanya saja semua belum tercapai. Sebagian ada sudah dan trims banyak buat Tuhan yang su kasih jalan. Bapa, mama dong yang siang malam doa terus kasih sa dengan sa pu kakak ade dong. Memang betul kalo orang bilang, kita pu bapa mama pu doa tu yang bawa kita ke mana-mana. Bajalan kiri kanan.

 Kejadian-kejadian di 2015 ini banyak, ada banyak rasa, banyak akal ju. Mulai start dari Jakarta trus ke Jogja, trus pulang rumah satu minggu sa deng sekarang tinggal sementara jadi warga Bandung. Sa mo cepat pulang sudah, mo jadi warga Nagekeo, mo menikah, mo  bangun keluarga #eh. Calon ti tau di mana, su omong keluarga. Biar sudah, hanya Tuhan yang tau. Tuhan belum kasih ketemu, hahaha.

Iya, masih menulis diary ;D
Sa pu resolusi tahun ini, mo jadi lebih bahagia. Banyak mati aha momentnya sa punya ini tahun. E banyak mati yang sa su tahu dari dulu tapi sa baru mengerti tu sekarang-sekarang. Tau dan mengerti tuh  memang dua hal yang jelas beda. Di 2016, semoga sa dikasih kesempatan e, pigi jalan-jalan, pi praktek sa pu bahasa Inggris yang masih setengah-setengah ini. Ikut konferensi ko, workshop ko, apa la yang penting tambah stempel satu di paspor.

Bae su. Sa doakan semoga banyak hal yang lebih bae e, untuk kita semua.

#Maafkan jika tidak menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Posting edisi iseng dan merindu rumah.

#LogatTimur campuran

Comments

Post a Comment

Terima kasih sudah dibaca,semoga bermanfaat. Silakan menuliskan komentar Anda. Terima Kasih

Popular posts from this blog

"Ga nabung yah jadi bingung"

Ahay..,saya kangen nge blog..Salam kangen dari saya pada sahabat persablogan yang sering berkunjung dan sering saya kunjungi dan sering berbagi bersama. Yay, saya ngepos t lagi . Beberapa jam yang lalu masih di hari yang sama, saya lagi-lagi terpesona dengan beberapa orang lansia yang membuat saya tersenyum dan belajar.   sumber: www.fao.org/docrep/ 005/y4094e/y4094e15.gif Latar cerita, bertempat di sebuah koperasi. Bukan sebuah kantor besar tapi hanya ruang kecil seluas kamar saya. Orang- orang mengantri dengan sebuah buku catatan berwarna biru yang saya sukai, di bangku bermodel sama yang saya duduki ketika sekolah dasar. Di bangku yang berhadapan dengan petugas( bendahara) duduk seorang kakek mengenakan baju berwarna biru dimasukan dalam celana jeansnya, duduk sambil menyerahkan uang dan buku koperasinya serta  menjelaskan kolom mana saja yang harus disi dengan jumlah uang yang ia inginkan. "Tua-tua rajin menabung, cucu-cucu senang, hahahaha,"katanya ketika sele...

Penghargaan bagi lansia

"karena mereka tua oleh waktu tapi kenalilah sejenak masa mudanya" Sumber:http://ibnumada.files.wordpress.com/2010/04/nenek.jpg  Kini kita masih muda lalu menjadi tua secara perlahan-lahan karena waktu yang kian beranjak, Kadang kita suka menyangkal ketuaan kita( hahahaha, suka ngaku-ngaku masih 17, iya ga??)  Lihatlah, sekian banyak kerut di dahi, keriput wajah dan mata yang berbicara tentang kisah hidup yang telah dilewati. Suka dan duka. Di Jepang diadakan satu hari libur besar untuk menghormati para lansia yang diistilahkan Keirou no hi      untuk menghormati kerja keras dari para lansia ini. Upacara ini diperingati setiap hari Senin, mingggu ketiga bulan September. Saya merasa bahwa penghargaan bangsa Jepang terhadap para lansia sangat besar sampai hari itu diliburkan apalagi hari Senin. Saya bertanya-tanya, di Indonesia ada ga ya? Setelah browsing ternyata di Indonesia juga diperingati hari Lansia, tanggal 29 Mei menurut UU no 13 tahun 1998 lo...

Saya, Kamu dan Alam (Sahabatkah?)

“Karena kita tidak hidup seribu tahun lagi tapi alam bahkan akan ada beribu-ribu tahun lagi” dok pribadi:Dipotret dari nyamanya kursi bus dalam perjalanan Jawa-Bali, July 2010 Saya tidak dapat membayangkan apa yang akan terjadi dengan alam saya dan alam anda seribu tahun lagi. Bukan tidak mungkin untuk menjadi sangat berbeda dengan bumi yang kita tinggali sekarang, yang bahkan kondisinya memprihatinkan.  Generasi   kita selanjutnya mungkin akan mengenakan masker untuk menghalangi radiasi yang dapat merusak langsung kulit karena lapisan ozon yang membolong. Mengapa? Ah, saya yakin anda dan saya pasti bukan nenek moyang yang baik bagi penerus kita. Bukan seperti nenek moyang kita yang dalam sejarahnya menghasilkan penemuan-penemuan yang membantu kita kini. Kita akan dicap sebagai neneng moyang masa perusakan.  Tidak adil memang, karena masih ada sebagian besar orang yang pada masa ini yang menyerukan perbaikan pada alam ,menunjukan persahabatan pada alam dan mengh...