Skip to main content

Kirimi aku surat (Minifiksi)

Aku  masih berharap bahwa kamu akan mulai menyuratiku sementara aku terus menulis suratku padamu. Tak berbalas setelah sekian lama.
http://baltyra.com/wp-content/uploads/2012/05/
sources: google 

"Kamu masih terus berkutat dengan kertas-kertas itu?", kakak perempuanku menepuk punggungku dari belakang. Aku tentu tidak kaget lagi. Sudah sejak tadi, aku mencium kehadiranya mengintai tepat di belakangku.

"Ih, parfumnya, please bisa yang lebih "soft"
"Biasa aja kali...Hari gini mana ada yang mau capek-capek tulis surat. Kamu harus balik lagi ke jaman batu." sahutnya sambil merebahkan diri.

Aku kembali menekuni suratku.

Aku ingin kamu tahu, aku tidak cepat menyerah untuk percaya bahwa suatu hari kamu akan membalas surat-suratku. Aku bukannya tidak kekinian.Kamu tahu, aku punya semua kontakmu. WA, Line, Facebook, BBM, instagram, bahkan  Friendster dan YM,  medsos jadul yang aku tahu dahulu sekali. Aku bisa saja menyapa tapi aku seperti sudah tahu isi pesan-pesan itu. Aku selalu menganggapnya tak bernyawa. Tak ada emosi. Itu bukan kamu.

 Aku ingin sekali tahu kabarmu dan mendengar kamu dan perspektifmu. Pemikiranmu yang kamu sampaikan dalam tiap diskusi kita. Aku ingat pertemuan pertama, lalu kedua dan seterusnya. Kita menikmati kita, alam, pemikiran dan percakapan. Jadi, kamu tahu, aku selalu ingat tiap detailnya. Bagaimana matamu juga berbicara. Masih segar di kepala ketika kita duduk di rerumputan dan menikmati angin sepoi di bawah pohon beringin dan kamu membuat aku tertawa terbahak-bahak.

Kamu juga suka menulis. Kamu bahkan punya sahabat pena. Aku ingat sering menemanimu bolak balik kantor pos. Aku  yang menempelkan perangkonya.

"Aku mau, kamu kirimi aku surat", kataku di senja itu ketika kamu pamit.
 "Ah, ngapain, kamu tidak hidup di zaman dulu. Video call aja.Gampang."

Aku ingin surat. Walau sepucuk saja. Kamu tahu ga the beauty of writing. Seninya ketika kamu memikirkan kata yang tepat dan menyediakan waktu untuk bermain dengan kata-kata.

Ah, kirimi aku surat. Membayangkanmu menghabiskan waktu, menulis lembar demi lembar sudah membuat aku bahagia. Bandingkan dengan jawaban singkat seperti, OK SIP, OK, O.K., Oh, iya, Oke atau lebih parah seperti bbm yang kelihatan tanda baca R doang atau tanda centang dua biru di whatsapp.Arrrgghh, setelah aku menulis dengan cukup banyak baris.

Ah, kirimi aku surat.

"Ih, kamu maksa banget. Mana ada hari gini mau nulis surat. Udah baca kan sharenya kang Ridwan Kamil. Nah, kamu tuh mirip sama cewe yang kebanyakan nonton drama Korea" suara cibiran si kakak mengagetkanku

Yah, yah, yah, gimana dong, aku mau dikirimi surat.
Garuk kasur.


Comments

Popular posts from this blog

"Ga nabung yah jadi bingung"

Ahay..,saya kangen nge blog..Salam kangen dari saya pada sahabat persablogan yang sering berkunjung dan sering saya kunjungi dan sering berbagi bersama. Yay, saya ngepos t lagi . Beberapa jam yang lalu masih di hari yang sama, saya lagi-lagi terpesona dengan beberapa orang lansia yang membuat saya tersenyum dan belajar.   sumber: www.fao.org/docrep/ 005/y4094e/y4094e15.gif Latar cerita, bertempat di sebuah koperasi. Bukan sebuah kantor besar tapi hanya ruang kecil seluas kamar saya. Orang- orang mengantri dengan sebuah buku catatan berwarna biru yang saya sukai, di bangku bermodel sama yang saya duduki ketika sekolah dasar. Di bangku yang berhadapan dengan petugas( bendahara) duduk seorang kakek mengenakan baju berwarna biru dimasukan dalam celana jeansnya, duduk sambil menyerahkan uang dan buku koperasinya serta  menjelaskan kolom mana saja yang harus disi dengan jumlah uang yang ia inginkan. "Tua-tua rajin menabung, cucu-cucu senang, hahahaha,"katanya ketika sele...

Penghargaan bagi lansia

"karena mereka tua oleh waktu tapi kenalilah sejenak masa mudanya" Sumber:http://ibnumada.files.wordpress.com/2010/04/nenek.jpg  Kini kita masih muda lalu menjadi tua secara perlahan-lahan karena waktu yang kian beranjak, Kadang kita suka menyangkal ketuaan kita( hahahaha, suka ngaku-ngaku masih 17, iya ga??)  Lihatlah, sekian banyak kerut di dahi, keriput wajah dan mata yang berbicara tentang kisah hidup yang telah dilewati. Suka dan duka. Di Jepang diadakan satu hari libur besar untuk menghormati para lansia yang diistilahkan Keirou no hi      untuk menghormati kerja keras dari para lansia ini. Upacara ini diperingati setiap hari Senin, mingggu ketiga bulan September. Saya merasa bahwa penghargaan bangsa Jepang terhadap para lansia sangat besar sampai hari itu diliburkan apalagi hari Senin. Saya bertanya-tanya, di Indonesia ada ga ya? Setelah browsing ternyata di Indonesia juga diperingati hari Lansia, tanggal 29 Mei menurut UU no 13 tahun 1998 lo...

Saya, Kamu dan Alam (Sahabatkah?)

“Karena kita tidak hidup seribu tahun lagi tapi alam bahkan akan ada beribu-ribu tahun lagi” dok pribadi:Dipotret dari nyamanya kursi bus dalam perjalanan Jawa-Bali, July 2010 Saya tidak dapat membayangkan apa yang akan terjadi dengan alam saya dan alam anda seribu tahun lagi. Bukan tidak mungkin untuk menjadi sangat berbeda dengan bumi yang kita tinggali sekarang, yang bahkan kondisinya memprihatinkan.  Generasi   kita selanjutnya mungkin akan mengenakan masker untuk menghalangi radiasi yang dapat merusak langsung kulit karena lapisan ozon yang membolong. Mengapa? Ah, saya yakin anda dan saya pasti bukan nenek moyang yang baik bagi penerus kita. Bukan seperti nenek moyang kita yang dalam sejarahnya menghasilkan penemuan-penemuan yang membantu kita kini. Kita akan dicap sebagai neneng moyang masa perusakan.  Tidak adil memang, karena masih ada sebagian besar orang yang pada masa ini yang menyerukan perbaikan pada alam ,menunjukan persahabatan pada alam dan mengh...