Skip to main content

Pelatihan Hidup Tanpa Kekerasan #PeacePlace Pati

Hari-hari saya di  desa Muktiharjo Pati  di PeacePlace merupakan pilihan terbaik saya di awal tahun ini. Liburan yang berarti, meski mengikuti serangkaian training yang lumayan menghabiskan energi karena berlangsung selama 6 hari. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan yang baik bagi seorang pendamping. Pendampingan yang dimaksud  tidak hanya pendampingan  terhadap orang lain tetapi bagaimana kia mendampingi diri kita sendiri dan bagaimana kita hidup berdampingan di masyarakat.  

Bagaimana saya tahu adanya pelatihan ini karena informasi dari seorang teman dari email saya yang lama. Sebenarnya regitrasinya sudah tutup sejak Desember tetapi saya nekat email karena  kebetulan saya  punya banyak waktu (liburan semester) dan membutuhkan pelatihan-pelatihan seperti ini untuk menjadi  seorang yang berguna di kemudian hari. Menjadi pendamping yang baik  untuk diri saya, dalam hidup berdampingan dengan keluarga dan pertemanan , kerja dan sekitar tempat saya tinggal nanti menjadi mimpi saya.

Pelatihan ini merupakan pelatihan internasional, jadi saya mendapat beberapa teman baru dari Amerika, Filipina dan Australia. Selain itu saya mendapat teman-teman baru di Pati. Saya salut dengan semangat belajar ibu-ibu di Pati. Pelatihan dibuat dengan mengunakan dua bahasa. Ibu Nadine, fasilitator sudah fasih berbahasa Indonesia jadi penyampaian pun bisa lebih dimengerti.
Model pelatihan ini agak berbeda dengan pelatihan lainnya yang pernah saya ikuti. Jika setiap kali dihadapkan dengan power point maka di pelatihan ini tidak sama sekali. Kita langsung praktek  dan menggali materi dari pengalaman hidup kita sehari-hari.  Banyak games menarik yang membuat saya lebih mengerti karena materi terlihat lebih nyata (konkrit), tidak semu seperti teori-teori yang membutuhkan waktu dan pengulangan cukup lama untuk pemahaman yang lebih baik.


Sesi sharing dan mendengar

Di sela-sela istirahat

Materi Hati Nurani 

Jadwal kegiatan

Materi dari hari pertama sampai hari ke enam saling berhubungan, jadi semua peserta diharapkan untuk ikut  full. Materinya antara lain memunculkan hal-hal yang baik dari orang lain dan teman, menjelaskan bentuk-bentuk kekerasan, trauma dan cara mengatasi trauma dengan model-model pendekatan yang secara langsung bisa dipraktekan secara bersama-sama.

Sesuai dengan jenis pelatihan yakni hidup tanpa kekerasan, maka Peace Place menilai penting untuk memulai suatu hubungan baru dari orang dewasa dengan anak. Saya juga mempelajari bagaimana sebaiknya orang dewasa membangun hubungan dengan anak. Dengan berhubungan dengan anak dalam kehidupan sehari-hari kita dapat mengembangkan generasi baru yang hidup damai tanpa kekerasan. Perubahan hidup ke arah yang lebih baik akan kelihatan pada generasi mendatang.


Comments

  1. Wah, aku baru tahu ada pelatihan seperti ini. Bagus, ya. Damai memang indah :)

    ReplyDelete
  2. Pelatihannya keren, berbeda dari yg biasanya pula yah. Lbh dekat ke masyarakat langsung dan pastinya lebih mengena ini krna materinya pun disuguhkan dgn cara yg tidak monoton spt biasa. Aahh jd kangen ikut2 training juga.:D

    ReplyDelete

Post a Comment

Terima kasih sudah dibaca,semoga bermanfaat. Silakan menuliskan komentar Anda. Terima Kasih

Popular posts from this blog

Cita-cita menjadi seorang dosen

Masih setengah jalan menuju profesi yang dicita-citakan. Sejak kecil, saya ingin berprofesi menjadi seorang guru. Lebih tepatnya guru di desa terpencil. Seorang saudara sepupu saya, ka Servulus Ndoa, tahu sekali cita-cita saya ini. LOL. Kemudian dalam perjalananannya, saya lebih memilih untuk menjadi seorang dosen. Saya tahu tidak mudah dan tidak asal saja menjadi dosen. Komitmen dan dedikasi sepenuh hati. Aissshh, semoga semeste mendukung keinginan anak baru  kemaren sore ini. Tentu jalannya tidak semulus jalan tol.. Bukan seorang  dengan predikat  cum laude, banyak yang harus terus dipelajari, digali, didalami dan dikembangkan (#Tsahhhh, biar kekinian) Banyak hal yang saya persiapkan. Mulai dari otodidak belajar TOEFL selama liburan dan ketika menganggur dan apply-apply beasiswa S2. Terus, aktif menulis remah-reman dalam bahasa Inggris. Maklum edisi belajar, mulai dari update post bbm, twitter, fb, dan blog. Maaf banget buat yang merasa terganggu, alhasil harus n...

Sahabat

 karena lembar demi lembar kisah hidupku, kutulis bersamamu, sahabat... Persahabatan itu memang selalu ada dalam suka dan duka. Ketika kita susah dan butuh dukungan maka mereka menjadi sumber inspirasi kita. Entah dengan bawelnya mereka menunjukan perhatian atau dengan cueknya pun mereka memberi arti tersendiri bagi kita. Sahabat selalu menunjukan cara masing-masing untuk menunjukan cara betapa pedulinya mereka   kita. Bahkan ketika kita sendiri tidak peduli pada apa yang sedang terjadi pada kita. Masing-masing mereka dengan apa yang ada dalam diri mereka. Saya seorang perantau yang tak benar jika dapat bertahan sendiri tanpa kehadiran sahabat. Sungguh sebuah berkat tak terhingga untuk memiliki sahabat di mana saya dapat menjadi diri saya. Berbagi dan merasakan segala sesuatu bersama terlebih lagi belajar menjalani hidup dalam suatu kesempatan, karena sahabat pun harus merelakan sahabatnya untuk menjalin persahabatan dan mengukir kisah lain. Maka tidak heran jika saya me...

"Ga nabung yah jadi bingung"

Ahay..,saya kangen nge blog..Salam kangen dari saya pada sahabat persablogan yang sering berkunjung dan sering saya kunjungi dan sering berbagi bersama. Yay, saya ngepos t lagi . Beberapa jam yang lalu masih di hari yang sama, saya lagi-lagi terpesona dengan beberapa orang lansia yang membuat saya tersenyum dan belajar.   sumber: www.fao.org/docrep/ 005/y4094e/y4094e15.gif Latar cerita, bertempat di sebuah koperasi. Bukan sebuah kantor besar tapi hanya ruang kecil seluas kamar saya. Orang- orang mengantri dengan sebuah buku catatan berwarna biru yang saya sukai, di bangku bermodel sama yang saya duduki ketika sekolah dasar. Di bangku yang berhadapan dengan petugas( bendahara) duduk seorang kakek mengenakan baju berwarna biru dimasukan dalam celana jeansnya, duduk sambil menyerahkan uang dan buku koperasinya serta  menjelaskan kolom mana saja yang harus disi dengan jumlah uang yang ia inginkan. "Tua-tua rajin menabung, cucu-cucu senang, hahahaha,"katanya ketika sele...