Skip to main content

Menikmati Hidup - menuju twenty something

source: google images


Kalau kamu selalu merasa kurang, ssttt artinya kamu masih belum bisa banyak - banyak bersyukur. Kamu pasti sering dengar kan? Bahkan bosan, karena kesekian kali tips-nya  yah satu itu BE GRATEFUL.Kadang kita sering mendengar kalimat-kalimat motivasi. Sekian masalah kita jawabannya sederhana dalam kalimat-kalimat yang diungkapkan sedari kecil. Namun, namun sekali lagi pemahaman untuk ungkapan-ungkapan motivasi dan nasihat-nasihat itu bisa baru datang di kemudian hari. Kita baru ketemu, pengalaman "ahaaa". Oh, jadi ini toh maksudnya, bertahun-tahun kemudian.  Butuh waktu, butuh pengalaman.

Kembali ke rasa syukur. Apa sih sebenarnya yang patut kita syukuri? BANYAK. Ada banyak hal. Bukan karena kamu gajian atau dapat beasiswa, atau bisa traveling, atau dapat jodoh. Mungkin yah karena kamu sering hanya bersyukur pada moment-moment yang tidak rutin ini, maka iyah betul kamu lebih banyak tidak bahagia.

See God in all things. There are a lot of things to be grateful for. The universe, your family, your health, your daily routine, your friends, your knowledge, etc.
Nah biar lebih spesifik lagi  adalah ketika kita mendapat senyum manis di pagi hari, minum air bersih, dapat layanan super baik dari goj*k, ub*r, pelayan minimarket, bisa biayai makan sendiri, bisa dikasih Indonesia yang nyaman tanpa perang, bisa dikasih kakak dan adek yang sehat, bisa sekolah. Kalau ada yang bikin kamu ketawa pagi-pagi itu hadiah. Banyak hal dan sebenarnya sesederhana itu bersyukur dan menikmati hidup. Kenapa? Karena ketika kamu merasa tidak cukup, tahukah kamu, kalau di luar sana ada yang mendoakan untuk berada di posisi kamu? ---Never take something for granted. 


* Tulisan ini bersifat self reminder sebagai hadiah untuk mendokumentasikan pengalaman-pengalaman ahaa.

 

Comments

  1. Saya juga sering kurang mensyukuri apa-apa yang saya punya,terutama saat saya sedang ngedown karena banyak masalah. Tapi balik lagi ke diri saya sendiri. Mungkin 'kekurangan' ini akibat dari saya yang belum ikhtiar sepenuhnya hehe

    ReplyDelete
  2. Wis muantappp mbak saya sependapat, ahi hi hi.

    ReplyDelete
  3. Kadang-kadang masih sering kurang bersyukur. Mesti pengen ini-pengen itu.. *jedotin pala ke tembok.. 😕

    ReplyDelete

Post a Comment

Terima kasih sudah dibaca,semoga bermanfaat. Silakan menuliskan komentar Anda. Terima Kasih

Popular posts from this blog

Cita-cita menjadi seorang dosen

Masih setengah jalan menuju profesi yang dicita-citakan. Sejak kecil, saya ingin berprofesi menjadi seorang guru. Lebih tepatnya guru di desa terpencil. Seorang saudara sepupu saya, ka Servulus Ndoa, tahu sekali cita-cita saya ini. LOL. Kemudian dalam perjalananannya, saya lebih memilih untuk menjadi seorang dosen. Saya tahu tidak mudah dan tidak asal saja menjadi dosen. Komitmen dan dedikasi sepenuh hati. Aissshh, semoga semeste mendukung keinginan anak baru  kemaren sore ini. Tentu jalannya tidak semulus jalan tol.. Bukan seorang  dengan predikat  cum laude, banyak yang harus terus dipelajari, digali, didalami dan dikembangkan (#Tsahhhh, biar kekinian) Banyak hal yang saya persiapkan. Mulai dari otodidak belajar TOEFL selama liburan dan ketika menganggur dan apply-apply beasiswa S2. Terus, aktif menulis remah-reman dalam bahasa Inggris. Maklum edisi belajar, mulai dari update post bbm, twitter, fb, dan blog. Maaf banget buat yang merasa terganggu, alhasil harus n...

Sahabat

 karena lembar demi lembar kisah hidupku, kutulis bersamamu, sahabat... Persahabatan itu memang selalu ada dalam suka dan duka. Ketika kita susah dan butuh dukungan maka mereka menjadi sumber inspirasi kita. Entah dengan bawelnya mereka menunjukan perhatian atau dengan cueknya pun mereka memberi arti tersendiri bagi kita. Sahabat selalu menunjukan cara masing-masing untuk menunjukan cara betapa pedulinya mereka   kita. Bahkan ketika kita sendiri tidak peduli pada apa yang sedang terjadi pada kita. Masing-masing mereka dengan apa yang ada dalam diri mereka. Saya seorang perantau yang tak benar jika dapat bertahan sendiri tanpa kehadiran sahabat. Sungguh sebuah berkat tak terhingga untuk memiliki sahabat di mana saya dapat menjadi diri saya. Berbagi dan merasakan segala sesuatu bersama terlebih lagi belajar menjalani hidup dalam suatu kesempatan, karena sahabat pun harus merelakan sahabatnya untuk menjalin persahabatan dan mengukir kisah lain. Maka tidak heran jika saya me...

"Ga nabung yah jadi bingung"

Ahay..,saya kangen nge blog..Salam kangen dari saya pada sahabat persablogan yang sering berkunjung dan sering saya kunjungi dan sering berbagi bersama. Yay, saya ngepos t lagi . Beberapa jam yang lalu masih di hari yang sama, saya lagi-lagi terpesona dengan beberapa orang lansia yang membuat saya tersenyum dan belajar.   sumber: www.fao.org/docrep/ 005/y4094e/y4094e15.gif Latar cerita, bertempat di sebuah koperasi. Bukan sebuah kantor besar tapi hanya ruang kecil seluas kamar saya. Orang- orang mengantri dengan sebuah buku catatan berwarna biru yang saya sukai, di bangku bermodel sama yang saya duduki ketika sekolah dasar. Di bangku yang berhadapan dengan petugas( bendahara) duduk seorang kakek mengenakan baju berwarna biru dimasukan dalam celana jeansnya, duduk sambil menyerahkan uang dan buku koperasinya serta  menjelaskan kolom mana saja yang harus disi dengan jumlah uang yang ia inginkan. "Tua-tua rajin menabung, cucu-cucu senang, hahahaha,"katanya ketika sele...