Skip to main content

Keberangkatan ke New Zealand 1

I am humbly thanks and grateful for beautiful words,support and advice you have shown along the way, God, dear friends and the universe. 
Halo readers, di post kali ini saya akan membahas cerita perjalanan saya ke New Zealand.  Puji Tuhan, bisa mendapat pengalaman berkesan seumur hidup seperti ini. Once in a lifetime to have such leisure experiences. I know a lot of friends are happy for me, especially those who knows that how many times I have been trying to such an opportunity. I have been failed many then finallygot this amazing trip before 30. 😊 I am humbly thanks and grateful for beautiful words,support and advice you have shown along the way. 

Kok bisa ke New Zealand? Sekolah lagi kah? Pertanyaan ini akan dibahas dalam postingan ini.
Semoga postingan ini,  bisa memberi pencerahan dan berbagi inspirasi untuk mereka yang punya keinginan untuk ke luar negeri.

Program yang saya ikuti adalah program  INSPIRASI untuk pekerja NGO ( LSM)  yang belum berusia 30 tahun. Target peserta adalah pemuda dari kawasan timur Indonesia.  Program ini merupakan program kerja sama UNIONAID dengan pemerintah New Zealand. Berikut adalah requirement yang harus dipenuhi oleh calon peserta:

Saya kebetulan bekerja dengan WISE-WASH in Southeast Asia, semacam start up ( jadi masih muda dan baru, foundernya anak TL ITB), social enterprise yang bergerak di bidang lingkungan, air, dan sanitasi. Fokus utama WISE adalah pengembangan komunitas, perubahan perilaku dan pengembangan kapasitas. Layanan kami mulai dari bergerak bersama komunitas juga menjadi konsultan dan melakukan penelitian. Dua tahun pertama saya lebih akrab dengan konsultan & penelitian juga internal organisasi )  dan belum maksimal di pengembangan komunitas.  Untungnya di program INSPIRASI New Zealand ini kami akan belajar banyak mengenai pengembangan komunitas juga peningkatan kemampuan berbahasa Inggris. Masih banyak kekurangan saya dalam menulis laporan berbahasa Inggris. Jadi kalau sering postingan bahasa Inggris itu karena memang lagi belajar menulis.

Perjalanan dengan WISE dimulai dari 2015 sebagai volunteer kemudian part timer di Agustus 2017 ketika sidang selesai sambil menunggu wisuda ( field manager) .  Lalu Oktober 2017 menjadi full timer di WISE ( core team member). Thanks to technology, semua tim WISE bekerja dari  jarak jauh. Jadi saya bekerja dari mana saja, kadang di Mbay, Kupang dan juga New Zealand, selama ada akses internet. Kemudian teman saya, Yoke, salah satu founder WISE bekerja dari Singapura, juga teman-teman lainnya ada yang dari Palembang, Berlin, Kamboja dan Bandung.

Saya juga sebagai volunteer di Yayasan Sao Mere  (Yayasan Solidaritas anak, orang muda dan perempuan) yang berlokasi di Mbay, Nagekeo, fokus sebagai tim fundraising. Namun belum maksimal. Proposal masih gagal, haha, tapi tak apa, berproses.

Namun baiknya adalah selama proses pengembangan diri di sini, job desk utama adalah mengikuti kegiatan dengan baik selama 6 bulan. Lainnya paling menulis dan posting aktivitas harian. Thanks WISE for the good working environment & support. 

Proses seleksi berlangsung ketat karena banyak sekali kandidat yang tertarik. Setelah mengirimkan persyaratan administrasi juga menjawab beberapa pertanyaan penting, pada tanggal 19 Maret 2018 saya mendapat email dari ibu Sherly dari Yayasan Bhakti kalau saya masuk shortlisted. Puji Tuhan! Kami kemudian diberitahu untuk mengikuti proses selanjutnya  pada tanggal 12 April 2018 untuk mengikuti proses wawancara di Hotel On the Rock, Kupang. Sekitar 8 peserta shorlisted dibagi ke dalam 2 kelompok wawancara.
Berfoto bersama pewawancara. 1 vs 5 pewawancara (BaktiID, UNIONAID, Kemenpora RI,  & NZ Embassy) juga peserta lain dari Sumba & Kupang. 

Pembukaan proses seleksi
Proses wawancara terdiri dari 3 tahapan dan dilakukan secar abergantian oleh kanditat. Tes Bahasa Inggris yang terdiri dari writing dan grammar. Kemudian semacam focus group discussion dan berakhir dengan wawancara 1vs 5 (quite surprise on this, biasanya 1 vs 3). Saya sempat pesimis tidak terpilih, karena pada saat wawancara saja sudah dikasih tahu kalau akan ada program yang sama di tahun depan, jadi semacam firasat, gagal lagi nih.
Lalu yeayy, ada email masuk dari Laila di 21 April 2018. God, really, I am going to New Zealand! I coulnt believe it! 

Sempat galau karena saya sempat membantu mengajar di salah satu perguruan tinggi di Kupang sekitar 2 bulan  Untunglah masih awal semester, jadi bisa digantikan dosen lain), mengajar mk Kimia Lingkungan, Kimia dan sedikit mengenai Pencemaran Udara. I miss the class but definitely have to choose NZ.

Passpor OK, visa OK, lalu kegiatan pre departure di Jakarta  selama 2 hari dengan materi oleh Kemenpora RI & Kedutaan New Zealand.
Kiri Ke Kanan : Sherli ( Koalisi Perempuan Indonesia), Citra ( Burung Indonesia), Tirsa (Heka Leka), Ete ( Perkumpulan Pikul), pak Imam ( Kemenpora), Trevor D Matheson, Duta Besar NZ di Indonesia., Ifa ( Yayasan Lemina), Tiwi (LBH Makassar) dan Fauzan ( TenunID) ---OUR HAPPY FACES BEFORE DEPARTURE

See you on the next post. 
Posting from AUT Library, 2.22 pm. 






Comments

Popular posts from this blog

Cita-cita menjadi seorang dosen

Masih setengah jalan menuju profesi yang dicita-citakan. Sejak kecil, saya ingin berprofesi menjadi seorang guru. Lebih tepatnya guru di desa terpencil. Seorang saudara sepupu saya, ka Servulus Ndoa, tahu sekali cita-cita saya ini. LOL. Kemudian dalam perjalananannya, saya lebih memilih untuk menjadi seorang dosen. Saya tahu tidak mudah dan tidak asal saja menjadi dosen. Komitmen dan dedikasi sepenuh hati. Aissshh, semoga semeste mendukung keinginan anak baru  kemaren sore ini. Tentu jalannya tidak semulus jalan tol.. Bukan seorang  dengan predikat  cum laude, banyak yang harus terus dipelajari, digali, didalami dan dikembangkan (#Tsahhhh, biar kekinian) Banyak hal yang saya persiapkan. Mulai dari otodidak belajar TOEFL selama liburan dan ketika menganggur dan apply-apply beasiswa S2. Terus, aktif menulis remah-reman dalam bahasa Inggris. Maklum edisi belajar, mulai dari update post bbm, twitter, fb, dan blog. Maaf banget buat yang merasa terganggu, alhasil harus n...

Sahabat

 karena lembar demi lembar kisah hidupku, kutulis bersamamu, sahabat... Persahabatan itu memang selalu ada dalam suka dan duka. Ketika kita susah dan butuh dukungan maka mereka menjadi sumber inspirasi kita. Entah dengan bawelnya mereka menunjukan perhatian atau dengan cueknya pun mereka memberi arti tersendiri bagi kita. Sahabat selalu menunjukan cara masing-masing untuk menunjukan cara betapa pedulinya mereka   kita. Bahkan ketika kita sendiri tidak peduli pada apa yang sedang terjadi pada kita. Masing-masing mereka dengan apa yang ada dalam diri mereka. Saya seorang perantau yang tak benar jika dapat bertahan sendiri tanpa kehadiran sahabat. Sungguh sebuah berkat tak terhingga untuk memiliki sahabat di mana saya dapat menjadi diri saya. Berbagi dan merasakan segala sesuatu bersama terlebih lagi belajar menjalani hidup dalam suatu kesempatan, karena sahabat pun harus merelakan sahabatnya untuk menjalin persahabatan dan mengukir kisah lain. Maka tidak heran jika saya me...

"Ga nabung yah jadi bingung"

Ahay..,saya kangen nge blog..Salam kangen dari saya pada sahabat persablogan yang sering berkunjung dan sering saya kunjungi dan sering berbagi bersama. Yay, saya ngepos t lagi . Beberapa jam yang lalu masih di hari yang sama, saya lagi-lagi terpesona dengan beberapa orang lansia yang membuat saya tersenyum dan belajar.   sumber: www.fao.org/docrep/ 005/y4094e/y4094e15.gif Latar cerita, bertempat di sebuah koperasi. Bukan sebuah kantor besar tapi hanya ruang kecil seluas kamar saya. Orang- orang mengantri dengan sebuah buku catatan berwarna biru yang saya sukai, di bangku bermodel sama yang saya duduki ketika sekolah dasar. Di bangku yang berhadapan dengan petugas( bendahara) duduk seorang kakek mengenakan baju berwarna biru dimasukan dalam celana jeansnya, duduk sambil menyerahkan uang dan buku koperasinya serta  menjelaskan kolom mana saja yang harus disi dengan jumlah uang yang ia inginkan. "Tua-tua rajin menabung, cucu-cucu senang, hahahaha,"katanya ketika sele...