Kemarin saya belajar untuk tahu sikap mana yang paling baik sebelum mengeluarkan pernyataan-pernyataan dari mulut saya. Yah, setiap orang tahu bahwa mulut harus dijaga, bahwa setiap kata yang keluar harus benar-benar diatur, telah dipertimbangkan masak-masak dari berbagai sudut pandang. Namun sering hal-hal tersebut tidak diperhatikan hingga menimbulkan salah penafsiran, atau lebih dikenal salah paham.
Kadang orang memang berbicara untuk diperhatikan. Memang diakui ketika kita berbicara, kita mengungkapkan apa yang ada di dalam pikiran kita, baik dalam bentuk pernyataan dan pertanyaan dalam berbagai jenis ekspresi.
Saya belajar lagi bahwa apa yang keluar dari hati dan logika agak berbeda. Nah, untuk itu saya harus mempertanyakan apakah yang keluar dari mulut saya adalah apa yang ada di dalam hati saya atau malah berdasarkan fakta atau logika. Kadang masalah hati( perasaan) bisa bertolak belakang dengan logika sebenarnya.
Bukan berarti saya menjadi lebih diam atau tidak berbicara sama sekali. Namun saya ke depannya, ingin mengontrol apa pun yang saya ucapkan agar sesuai dengan kenyataan sebenarnya dan melihat berbagai sudut pandang. Saya harus cukup tahu(menguasai) apa yang saya bicarakan, atau bila saya tidak tahu saya harus jujur untuk bertanya tentang sesuatu yang memang layak untuk saya tahu.
Ahayyy, begitu pun dengan mendengar. Saya susah sekali untuk berkonsentrasi hingga kadang saya tidak memahami apa yang saya dengar. Intinya, saya harus lebih fokus!
Mungkin akan susah, tapi saya akan berusaha.
wah kalo pokok bahasan ini setiap orang benar bener haru ssering mengulangi berlatih untuk seperti itu .. nice post dan moga saya jadi lebih bijak lagi deh amiinnn ,....
ReplyDeleteKesimpulannya, lihat,dengar,rasakan, fahami n baru ucapkan....jiehheheheee....
ReplyDeletekalo saya sekarang, membaca lalu berkomentar. :D
ReplyDeleteyang paling susah tuh..berbicara dari hati, dan emndengarkan dengan hati..
ReplyDeleteselamat datang kembali di DUnia persilatan, CYAAAAAAAAAAAAAT......
thats why Tuhan menciptakan 2 telinga dan satu mulut.. supaya bisa lebih banyak mendengar daripada ngomong.
ReplyDeleteawalnya susah karena tiap manusia hanya interest dengan dirinya sendiri, tapi kalo udah sering dijalani oke-oke aja tuh.
welkombek ngeblog!
suer aku tuh -paling susah disuruh fokus. kuping disini yang didenger kadang yang disana. hehe
ReplyDeletekalo soal ini kayaknya saya juga masih harus berusaha. mikir dulu baru ngomong, bukan sebaliknya. fight!
ReplyDeleteTuhan menciptakan 2 telinga dan 1 mulut.. sudah barang tentu karena kita harus lebih banyak mendengarkan dari pada berbicara
ReplyDeleteFokus!!!
ReplyDeletemas BG:Iyaaa aminn mas
ReplyDelete@Tuan Muda:iya benar sekali, hem simple words deh dr tulisan saya yg panjang itu..
@Tukancolong:hehe, iya lah klo g baca mana boleh berkomentr..haha
@mas Huda:iyaaaa bener sekali, susah bgt mas Huda, nih lagi berlatihhhh..hemm sepertinya ada yang jago silat nih
@Gaphe:iya Gaphe..ahaha, jadi mikir2 sblm ngomong
@mas Rawins:hahaha, sama yukk belajar fokus..satu kata sederhana..
@Cho:yupssss Cho..keep fight too,,
@Meutia:bener seklai mba Meutia,
@Zahra:uuuh, komentar 1 kata,,hehe iya ni lagi usaha mba Zahra, maksih kunjungannya..
kadang saya juga nggak fokus kalo mendengar kata orang, kalo ucapan...lebih baik diam daripada salah ngomong.
ReplyDeletetoh banyak bicara juga nggak baik, ngomong seperlune ae lah,hhe