Skip to main content

Sahabat

 karena lembar demi lembar kisah hidupku, kutulis bersamamu, sahabat...


Persahabatan itu memang selalu ada dalam suka dan duka. Ketika kita susah dan butuh dukungan maka mereka menjadi sumber inspirasi kita. Entah dengan bawelnya mereka menunjukan perhatian atau dengan cueknya pun mereka memberi arti tersendiri bagi kita. Sahabat selalu menunjukan cara masing-masing untuk menunjukan cara betapa pedulinya mereka  kita. Bahkan ketika kita sendiri tidak peduli pada apa yang sedang terjadi pada kita. Masing-masing mereka dengan apa yang ada dalam diri mereka.


Saya seorang perantau yang tak benar jika dapat bertahan sendiri tanpa kehadiran sahabat. Sungguh sebuah berkat tak terhingga untuk memiliki sahabat di mana saya dapat menjadi diri saya. Berbagi dan merasakan segala sesuatu bersama terlebih lagi belajar menjalani hidup dalam suatu kesempatan, karena sahabat pun harus merelakan sahabatnya untuk menjalin persahabatan dan mengukir kisah lain. Maka tidak heran jika saya memiliki banyak sahabat dalam tiap kesempatan dan tiap relasi yang saya jalin.

Kebetulan saya bukan orang yang merasa hanya memiliki satu atau dua sahabat dekat, karena sejauh ini saya selalu ingin bisa bersahabat dengan siapa saja. Namun tetap saya selalu butuh waktu lebih lama untuk merasa bersahabat dengan seseorang.

Saya belajar dari tiap persahabatan yang saya jalin, dari tiap karakter yang saya temui, dan dari setiap kisah hidup yang kami lukis bersama dalam tiap lembar hidup saya. Secara pribadi, saya merasa bersyukur dengan tiap persahabatan dan relasi yang saya jalani saat ini. Saya yang sangat menyukai dan menikmati keindahan keberagaman, merasa sangat beruntung bisa bertemu dan mengenal pribadi-pribadi dari berbagai latar belakang agama, suku, pendidikan dan profesi. Sungguh menyenangkan memang hidup di Indonesia, apalagi menjadi perantauan.

Keunikan tiap pribadi, dengan cara pandang masing-masing membantu saya dalam memahami suatu konsep dengan cara pandang lebih luas, dan membuat saya kembali menelaah konsep-konsep lama dalam pikiran saya.

Sering saya menemukan hal baru dan mengambil makna dalam setiap persahabatan yang saya jalani. Namun sering pula saya harus merasa terganggu, dan terusik dengan pemahaman baru, pola baru dan sikap-sikap baru yang membuat saya harus meninggalkan zona nyaman saya. 

Yah, mengubah pola lama menjadi baru butuh waktu dan usaha yang sungguh.

Sahabat memang selalu memberi arti seperti apapun mereka dulu, kini dan nanti selalu ada di hati karena telah ikut mengisi lembar demi lembar kehidupan saya. Meski kita terpisah oleh jarak, waktu, kesibukan dan dunia masing-masing.

Untuk semua sahabat,siapa pun kamu, dari masa kecil hingga sekarang, sahabat persablogan yang telah mengukir  kisah-kisah bersama saya dan membuat saya lebih teguh berpijak dalam kehidupan saya sekarang.

Comments

  1. Tulisannya sangat Menggugah dan Dalam Banget.

    Kelhatannya Kita mengalami hal yang sama. Saya siap menjadi sahabat Mb ROse.

    Karena Mereka (Sahabat)Kita Ada di sini,Dan saya selalu belajar dari mereka, tidak jarang bahkan saya belajar dari kelebihan dan kekurangan mereka.

    Shabat membuat hidup kita lebih Berwarna.

    ada kata-kata bijak yang mengatakan : Mempunyai banyak teman itu baik, tetapi tetap menjalin hubungan dengan teman lama itu lebih baik.

    ReplyDelete
  2. aku pernah membaca kalimat anonim yang bunyinya seperti ini:

    "dalam perjalanan hidup, ada begitu banyak orang yang lalu lalang dalam kehidupan kita. sebagian pergi begitu saja, sebagian meninggalkan jejak yang dalam di hati kita, dan kita tidak pernah sama seperti sebelumnya."

    i like those sentence, heheh. mempunyai sahabat memang mengubah kita (dan semoga saja mengubah menajdi lebih baik..amiiiin).

    * lagi sok bijak neh..

    ReplyDelete
  3. Sahabat ku adalah kebutuhan jiwaku yg terpenuhi, yg ku tabur n ku petik buahnya penuh rasa terima kasih. Aku mencarinya saat hati gersang kelaparan n menghampirinya kala jiwa membutuhkan kedamaian...

    jgn ad tujuan lain dr persahabatan, selain untuk memperkaya MASING2 JIWA... @_~

    ReplyDelete
  4. kita memang bisa berteman dengan siapapun. namun untuk menjadi sahabat dekat, tetap dibutuhkan proses seleksi alam yang tidak bisa kita paksakan. semuanya akan mengalir dengan sendirinya sampai kita bisa menyebut seseorang sebagai sahabat sejati...

    ReplyDelete
  5. bagi saya, sahabat adalah amanah;
    Karena ternyata butuh penjagaaan yang serius agar tetap indah selamanya... ^__^

    ReplyDelete
  6. karena ada sahabat semua jadi ringan :)

    ReplyDelete
  7. Rio:yahh,saya juga..haha selamat bersahabat...iy terus menjalin persahabatancyang lama lebih baik

    Huda:iyaa benar mereka pergi meninggalkan jejak di hati kita, yang pastinya mengubah kita..

    Mr TM:yah mas TM..saling megisi kita..

    mas Rawins: hem..saya selalu bingung dgn mkna shabat sejati, karena saya sendiri mengalamai tiap jalinan persahabatn dgn maknanya masing2..

    Yhantee;ga harus selalu juga dijaga karena sahabat yg baik akn membiarkan shbatnya berkembang dan menglaami kisah hidup lain namun persahabatan tetap selalu ada..

    TC:hayoooo,,,yg biasa dibantuin..haha saya jg kok..sahabat yang baik meemang harus saling membantu..

    ReplyDelete
  8. sama kayak saya, perantauan dan butuh sahabat.. dan sama juga kalo punya teman banyak, tetapi untuk bersahabat butuh waktu yang lebih..

    kadang persahabatan itulah nantinya yang bisa membantu kita di banyak hal, ketika kita membutuhkan sesuatu loh!

    ReplyDelete
  9. kata seorag tmn, friendship is a ship that never sank

    kalo menurut saya, friends are my treasure :)

    ReplyDelete
  10. woww..
    dalam banget nih ulasannya,

    persahabatan memang ga ada matinya ya.. mantan pacar boleh ada, tapi klo mantan sahabat blum pernah denger deh.. hehhe

    aku jg punya sahabat dr SD, sangat berharga bnget, iktan itu smoga trus terjalin..

    ReplyDelete
  11. Dulu pernah ada yang bilang, sahabat adalah "ketika orang pada pergi meninggalkan kita, dialah yang mendatangi kita."

    ReplyDelete
  12. @Tito:yoiiii, tak pernah dgr tu mantan sahabat..aku juga tp kita terpisah jarak dan waktu, masih contact2 tapinya

    @Grinsant:iya..hmm semoga kita peka ya bisa tau kapan sahabat membutuhkan kita,,,

    ReplyDelete
  13. saya juga jauh dari rumah.. jauhhh banget malah. kadang suka kangen. untung ada para sahabat. jadinya ga merasa kesepian bgt dehh T_T

    ReplyDelete

Post a Comment

Terima kasih sudah dibaca,semoga bermanfaat. Silakan menuliskan komentar Anda. Terima Kasih

Popular posts from this blog

Cita-cita menjadi seorang dosen

Masih setengah jalan menuju profesi yang dicita-citakan. Sejak kecil, saya ingin berprofesi menjadi seorang guru. Lebih tepatnya guru di desa terpencil. Seorang saudara sepupu saya, ka Servulus Ndoa, tahu sekali cita-cita saya ini. LOL. Kemudian dalam perjalananannya, saya lebih memilih untuk menjadi seorang dosen. Saya tahu tidak mudah dan tidak asal saja menjadi dosen. Komitmen dan dedikasi sepenuh hati. Aissshh, semoga semeste mendukung keinginan anak baru  kemaren sore ini. Tentu jalannya tidak semulus jalan tol.. Bukan seorang  dengan predikat  cum laude, banyak yang harus terus dipelajari, digali, didalami dan dikembangkan (#Tsahhhh, biar kekinian) Banyak hal yang saya persiapkan. Mulai dari otodidak belajar TOEFL selama liburan dan ketika menganggur dan apply-apply beasiswa S2. Terus, aktif menulis remah-reman dalam bahasa Inggris. Maklum edisi belajar, mulai dari update post bbm, twitter, fb, dan blog. Maaf banget buat yang merasa terganggu, alhasil harus n...

"Ga nabung yah jadi bingung"

Ahay..,saya kangen nge blog..Salam kangen dari saya pada sahabat persablogan yang sering berkunjung dan sering saya kunjungi dan sering berbagi bersama. Yay, saya ngepos t lagi . Beberapa jam yang lalu masih di hari yang sama, saya lagi-lagi terpesona dengan beberapa orang lansia yang membuat saya tersenyum dan belajar.   sumber: www.fao.org/docrep/ 005/y4094e/y4094e15.gif Latar cerita, bertempat di sebuah koperasi. Bukan sebuah kantor besar tapi hanya ruang kecil seluas kamar saya. Orang- orang mengantri dengan sebuah buku catatan berwarna biru yang saya sukai, di bangku bermodel sama yang saya duduki ketika sekolah dasar. Di bangku yang berhadapan dengan petugas( bendahara) duduk seorang kakek mengenakan baju berwarna biru dimasukan dalam celana jeansnya, duduk sambil menyerahkan uang dan buku koperasinya serta  menjelaskan kolom mana saja yang harus disi dengan jumlah uang yang ia inginkan. "Tua-tua rajin menabung, cucu-cucu senang, hahahaha,"katanya ketika sele...