Skip to main content

OPTIMIST

After read many stories about the successful applicants who wrote their experiences, I am feeling down but excited too.
Oh My, how can I? Damn! I am the most confident & brave person who apply the scholarship abroad?
My fear comes out because they are really have good score academically & also their English are great. 
Some of them were really struggled to achieve their dreams, tried more than five times to get a scholarship while I was countless.
I was busy doing nothing, sought my reasons why I didn't apply, satisfy with the answer that my academic record is not good enough
to achieve scholarship. Try it first, girls. Not just try, but try your best.
 
Dudidudadadudidudada
 
So far, I failed my first try coz I didn't submit my iBT Toefl test at the specific time the scholarship had given, so it failed automatically.
Then the second was the heart terror, hahahaha. It was hard to explain what I did at the time, I was so stupid ,it seems funny though .
Whatever, I am still waiting the result till December, hell yeah OPTIMIST is not wrong.
I hope, I can attend Toefl iBT soon before the new period of scholarships closed.
 
Many things to learn, first my writing skill. I knew that I am not structural writer. I was weak to organize what I want to write.
Too many ideas in one paragraph, hahaha and also I am a poem lover, so I used to write something in unclear way,
I like to find others have a deep thinking about what I want to tell thru my words.
Of course, it different in academic content that I must write in clear way, make readers understand about the content. If not, I am sure, it'll be wasted.
 
Second is my speaking skill. After, really had good time with my British boss,
I thinks it'll go for long time till maybe we'll practice speaking test for iBT (it just a stupid thought, hehehe)
but he had resigned at July and I'm about waiting my new Indian boss comes.
 
As a closing words for this too many words, as famous quote, don't stop learning, keep learning!
 
#14
 
 
 
 
 

Comments

Popular posts from this blog

Cita-cita menjadi seorang dosen

Masih setengah jalan menuju profesi yang dicita-citakan. Sejak kecil, saya ingin berprofesi menjadi seorang guru. Lebih tepatnya guru di desa terpencil. Seorang saudara sepupu saya, ka Servulus Ndoa, tahu sekali cita-cita saya ini. LOL. Kemudian dalam perjalananannya, saya lebih memilih untuk menjadi seorang dosen. Saya tahu tidak mudah dan tidak asal saja menjadi dosen. Komitmen dan dedikasi sepenuh hati. Aissshh, semoga semeste mendukung keinginan anak baru  kemaren sore ini. Tentu jalannya tidak semulus jalan tol.. Bukan seorang  dengan predikat  cum laude, banyak yang harus terus dipelajari, digali, didalami dan dikembangkan (#Tsahhhh, biar kekinian) Banyak hal yang saya persiapkan. Mulai dari otodidak belajar TOEFL selama liburan dan ketika menganggur dan apply-apply beasiswa S2. Terus, aktif menulis remah-reman dalam bahasa Inggris. Maklum edisi belajar, mulai dari update post bbm, twitter, fb, dan blog. Maaf banget buat yang merasa terganggu, alhasil harus n...

Sahabat

 karena lembar demi lembar kisah hidupku, kutulis bersamamu, sahabat... Persahabatan itu memang selalu ada dalam suka dan duka. Ketika kita susah dan butuh dukungan maka mereka menjadi sumber inspirasi kita. Entah dengan bawelnya mereka menunjukan perhatian atau dengan cueknya pun mereka memberi arti tersendiri bagi kita. Sahabat selalu menunjukan cara masing-masing untuk menunjukan cara betapa pedulinya mereka   kita. Bahkan ketika kita sendiri tidak peduli pada apa yang sedang terjadi pada kita. Masing-masing mereka dengan apa yang ada dalam diri mereka. Saya seorang perantau yang tak benar jika dapat bertahan sendiri tanpa kehadiran sahabat. Sungguh sebuah berkat tak terhingga untuk memiliki sahabat di mana saya dapat menjadi diri saya. Berbagi dan merasakan segala sesuatu bersama terlebih lagi belajar menjalani hidup dalam suatu kesempatan, karena sahabat pun harus merelakan sahabatnya untuk menjalin persahabatan dan mengukir kisah lain. Maka tidak heran jika saya me...

"Ga nabung yah jadi bingung"

Ahay..,saya kangen nge blog..Salam kangen dari saya pada sahabat persablogan yang sering berkunjung dan sering saya kunjungi dan sering berbagi bersama. Yay, saya ngepos t lagi . Beberapa jam yang lalu masih di hari yang sama, saya lagi-lagi terpesona dengan beberapa orang lansia yang membuat saya tersenyum dan belajar.   sumber: www.fao.org/docrep/ 005/y4094e/y4094e15.gif Latar cerita, bertempat di sebuah koperasi. Bukan sebuah kantor besar tapi hanya ruang kecil seluas kamar saya. Orang- orang mengantri dengan sebuah buku catatan berwarna biru yang saya sukai, di bangku bermodel sama yang saya duduki ketika sekolah dasar. Di bangku yang berhadapan dengan petugas( bendahara) duduk seorang kakek mengenakan baju berwarna biru dimasukan dalam celana jeansnya, duduk sambil menyerahkan uang dan buku koperasinya serta  menjelaskan kolom mana saja yang harus disi dengan jumlah uang yang ia inginkan. "Tua-tua rajin menabung, cucu-cucu senang, hahahaha,"katanya ketika sele...