Skip to main content

Office Hours 2

Well, last week was awesome. I met great people, the writers in Asean Literary Festival 2014 in Taman Ismail Marzuki. The first one was Mr. Dicky Senda, he was warm and nice while it was our first meeting. His book is Kanuku Leon, and I’ll write book review about it later. Lucky me, to have another great friend, Ms. Erni Aldjai, just googling her name, and you’ll find she is kind of famous in Indonesian literature. Her book is Kei and another several books , I also love her poems, aisshhh, how those simple words can be so touched or am I so melancholic?  . I am just so proud to know both of them.I am sure to make review about their books.  

Actually, I just feeling quilty but also satisfied at the same time. Both feelings are playing now in my mp3 of feeling ( Lol, just leave it). So, that is the story goes, 

Place : Office
Boss  : " Do we have to make official letter to *** (owner)?"
Me    : (Sigh)
Me    : " Is he permantly at site, Sir?" 
Boss  : "Yes, Mr. A just saying that"
Me    : "But, Sir.. are you sure about it? I mean..."
Boss  : "Mr.A made the decision.Mr. A said that he is permantly at site" 
Me    : "Ok, Sir, but what do you think about it. I mean you are project manager and Mr. A know nothing about how it goes at site"  ( I mean, forget about what Mr. A said, right?? II want yours, it will difficult for site team and me too, hadeh) 
Boss  : ......( He was kind of surprise about what I said. Also I think that I went too far but I couldn't bear it anymore.) 
        "Acctually he is site manager In ****. He has good technical skill..."
Me    : Just nod ( Grrrrh, leader is not about technical, technical is OK but also the communication thing. He will meet many people)
        "Ok, I think it will be more difficult in the near future, Sir "( I am just being honest and back to my desk) 

As I said, I am going too far and that making me feel guilty, hahaha.
Ok, stop it and do as he says, you bitch!

Comments

Popular posts from this blog

Cita-cita menjadi seorang dosen

Masih setengah jalan menuju profesi yang dicita-citakan. Sejak kecil, saya ingin berprofesi menjadi seorang guru. Lebih tepatnya guru di desa terpencil. Seorang saudara sepupu saya, ka Servulus Ndoa, tahu sekali cita-cita saya ini. LOL. Kemudian dalam perjalananannya, saya lebih memilih untuk menjadi seorang dosen. Saya tahu tidak mudah dan tidak asal saja menjadi dosen. Komitmen dan dedikasi sepenuh hati. Aissshh, semoga semeste mendukung keinginan anak baru  kemaren sore ini. Tentu jalannya tidak semulus jalan tol.. Bukan seorang  dengan predikat  cum laude, banyak yang harus terus dipelajari, digali, didalami dan dikembangkan (#Tsahhhh, biar kekinian) Banyak hal yang saya persiapkan. Mulai dari otodidak belajar TOEFL selama liburan dan ketika menganggur dan apply-apply beasiswa S2. Terus, aktif menulis remah-reman dalam bahasa Inggris. Maklum edisi belajar, mulai dari update post bbm, twitter, fb, dan blog. Maaf banget buat yang merasa terganggu, alhasil harus n...

Sahabat

 karena lembar demi lembar kisah hidupku, kutulis bersamamu, sahabat... Persahabatan itu memang selalu ada dalam suka dan duka. Ketika kita susah dan butuh dukungan maka mereka menjadi sumber inspirasi kita. Entah dengan bawelnya mereka menunjukan perhatian atau dengan cueknya pun mereka memberi arti tersendiri bagi kita. Sahabat selalu menunjukan cara masing-masing untuk menunjukan cara betapa pedulinya mereka   kita. Bahkan ketika kita sendiri tidak peduli pada apa yang sedang terjadi pada kita. Masing-masing mereka dengan apa yang ada dalam diri mereka. Saya seorang perantau yang tak benar jika dapat bertahan sendiri tanpa kehadiran sahabat. Sungguh sebuah berkat tak terhingga untuk memiliki sahabat di mana saya dapat menjadi diri saya. Berbagi dan merasakan segala sesuatu bersama terlebih lagi belajar menjalani hidup dalam suatu kesempatan, karena sahabat pun harus merelakan sahabatnya untuk menjalin persahabatan dan mengukir kisah lain. Maka tidak heran jika saya me...

"Ga nabung yah jadi bingung"

Ahay..,saya kangen nge blog..Salam kangen dari saya pada sahabat persablogan yang sering berkunjung dan sering saya kunjungi dan sering berbagi bersama. Yay, saya ngepos t lagi . Beberapa jam yang lalu masih di hari yang sama, saya lagi-lagi terpesona dengan beberapa orang lansia yang membuat saya tersenyum dan belajar.   sumber: www.fao.org/docrep/ 005/y4094e/y4094e15.gif Latar cerita, bertempat di sebuah koperasi. Bukan sebuah kantor besar tapi hanya ruang kecil seluas kamar saya. Orang- orang mengantri dengan sebuah buku catatan berwarna biru yang saya sukai, di bangku bermodel sama yang saya duduki ketika sekolah dasar. Di bangku yang berhadapan dengan petugas( bendahara) duduk seorang kakek mengenakan baju berwarna biru dimasukan dalam celana jeansnya, duduk sambil menyerahkan uang dan buku koperasinya serta  menjelaskan kolom mana saja yang harus disi dengan jumlah uang yang ia inginkan. "Tua-tua rajin menabung, cucu-cucu senang, hahahaha,"katanya ketika sele...