Skip to main content

Rencana 5 tahun

Ada yang berbeda di pertemuan mingguan kami minggu ini di WISE. Untuk meningkatkan bonding kami diminta memilih satu pertanyaan dari kurang lebih puluhan pertanyaan dan kemudian secara bergiliran menjawab pertanyaan tersebut.  Dari percobaan pertama, saya pribadi merasa sesi ini membuat saya lebih rileks dan mengenal workmate dan sukarelawan atau teman-teman intern. 

Do you believe in having a five year plan? 

Saya menjawab apa adanya kalau di umur sekarang ini lebih ke let it flow. Tetap ada perencanaan tetapi tidak sefokus ketika di usian 20an. Mungkin  punya bisnis. Lalu ya, menikah. Jika Tuhan berkehendak yah, dekatkan dengan orang baik dan sevisi, nyambung dan sayang. Lalu saya harus memikirkan jika memang belum bertemu yang pas dan harus ada opsi sendiri. Memikirkan bagaimana jika memutuskan hidup sendiri dan harus siap dengan stigma dan streotipe yang mengikutnya. Kata salah satu relative, ya udah ada yang dekat, mau saja. Bukan begitu konsepnya. Ada banyak hal yang harus digali bersama dan capai kesepakatan. Yah iya sih, ribet cuma yah that is how we respect our self so that we can respect our potential partner. Jangan sampai galau-galau, mending dijauhkan sekalian. Mohon doanya pembaca yang budiman:) 

Menilik ke beberapa tahun ke belakang dan saat ini, saya merasa semua pencapaian sudah sesuai dengan rencana-rencana tahunan. Dapat beasiswa S2, lancar 2 tahun kuliahnya,  tinggal di luar negri beberapa bulan juga mendapat pekerjaan di lingkungan yang saya impikan. Life goes as planned. 

Kalau kata Yoke, teman kerja, if she dies tomorrow she has no regrets. Nah apakah saya sudah ditahap itu? Kira-kira 85 % kali ya. Belum bilang sayang, adek belum kelar kuliah, belum naik gunung Ebulobo, belum jalan-jalan ke Labuan Bajo. Well, thats just for fun. 

Jadi jawabannya yah I believe in having a five year plan in my twenties and now in my thirties quite flexible, not that tight. 

Bagaimana dengan kamu? 

Comments

Popular posts from this blog

"Ga nabung yah jadi bingung"

Ahay..,saya kangen nge blog..Salam kangen dari saya pada sahabat persablogan yang sering berkunjung dan sering saya kunjungi dan sering berbagi bersama. Yay, saya ngepos t lagi . Beberapa jam yang lalu masih di hari yang sama, saya lagi-lagi terpesona dengan beberapa orang lansia yang membuat saya tersenyum dan belajar.   sumber: www.fao.org/docrep/ 005/y4094e/y4094e15.gif Latar cerita, bertempat di sebuah koperasi. Bukan sebuah kantor besar tapi hanya ruang kecil seluas kamar saya. Orang- orang mengantri dengan sebuah buku catatan berwarna biru yang saya sukai, di bangku bermodel sama yang saya duduki ketika sekolah dasar. Di bangku yang berhadapan dengan petugas( bendahara) duduk seorang kakek mengenakan baju berwarna biru dimasukan dalam celana jeansnya, duduk sambil menyerahkan uang dan buku koperasinya serta  menjelaskan kolom mana saja yang harus disi dengan jumlah uang yang ia inginkan. "Tua-tua rajin menabung, cucu-cucu senang, hahahaha,"katanya ketika sele...

Penghargaan bagi lansia

"karena mereka tua oleh waktu tapi kenalilah sejenak masa mudanya" Sumber:http://ibnumada.files.wordpress.com/2010/04/nenek.jpg  Kini kita masih muda lalu menjadi tua secara perlahan-lahan karena waktu yang kian beranjak, Kadang kita suka menyangkal ketuaan kita( hahahaha, suka ngaku-ngaku masih 17, iya ga??)  Lihatlah, sekian banyak kerut di dahi, keriput wajah dan mata yang berbicara tentang kisah hidup yang telah dilewati. Suka dan duka. Di Jepang diadakan satu hari libur besar untuk menghormati para lansia yang diistilahkan Keirou no hi      untuk menghormati kerja keras dari para lansia ini. Upacara ini diperingati setiap hari Senin, mingggu ketiga bulan September. Saya merasa bahwa penghargaan bangsa Jepang terhadap para lansia sangat besar sampai hari itu diliburkan apalagi hari Senin. Saya bertanya-tanya, di Indonesia ada ga ya? Setelah browsing ternyata di Indonesia juga diperingati hari Lansia, tanggal 29 Mei menurut UU no 13 tahun 1998 lo...

Saya, Kamu dan Alam (Sahabatkah?)

“Karena kita tidak hidup seribu tahun lagi tapi alam bahkan akan ada beribu-ribu tahun lagi” dok pribadi:Dipotret dari nyamanya kursi bus dalam perjalanan Jawa-Bali, July 2010 Saya tidak dapat membayangkan apa yang akan terjadi dengan alam saya dan alam anda seribu tahun lagi. Bukan tidak mungkin untuk menjadi sangat berbeda dengan bumi yang kita tinggali sekarang, yang bahkan kondisinya memprihatinkan.  Generasi   kita selanjutnya mungkin akan mengenakan masker untuk menghalangi radiasi yang dapat merusak langsung kulit karena lapisan ozon yang membolong. Mengapa? Ah, saya yakin anda dan saya pasti bukan nenek moyang yang baik bagi penerus kita. Bukan seperti nenek moyang kita yang dalam sejarahnya menghasilkan penemuan-penemuan yang membantu kita kini. Kita akan dicap sebagai neneng moyang masa perusakan.  Tidak adil memang, karena masih ada sebagian besar orang yang pada masa ini yang menyerukan perbaikan pada alam ,menunjukan persahabatan pada alam dan mengh...