Skip to main content

Berbagi Cerita

Organisasi tempat saya menjadi sukarelawan  (Yayasan Sao Mere- Solidaritas Anak, Orang Muda dan Perempuan) sedang melakukan program magang. Kami dari WISE pun berinisiatif untuk punya pertemuan rutin bersama teman-teman magang. Peserta magang kali ini berasal dari mahasiswa Politani dan teman-teman muda yang tergabung dalam program" Bridge Academy".

Agenda utama kegiatan adalah sesi sharing difasilitasi oleh kami dengan narasumber praktisi irigasi tetes, pak Kasianus Sebho. Kami mengundang teman, Hiro, pemilik Nea Coffee untuk bercerita mengenai usaha cafe miliknya. Harapannya teman-teman muda bisa ikut sharing dan berbagi pengalaman usaha masing-masing. 



Kamis malam kami semua berkumpul di Sao Agro (pondok kebun milik Bupati Nagekeo yang dikelola oleh yayasan). Sesi berbagi cerita dibuka oleh ka Yuven dan pak Kasih lalu kami dari WISE diminta  memperkenalkan diri. Saya kira kami hanya memperkenalkan diri secara umum mengenai organisasi dan kerja kami namun juga secara personal. Harapannya dapat memberi motivasi pada teman-teman mahasiswa.  

Saya pribadi bersyukur untuk ada di kesempatan tersebut karena beberapa peserta aktif menceritakan pengalaman hidup terutama dalam membuka dan menjalankan usaha. Ada pemuda dari Waikokak yang bercerita setelah kuliah di Malang, dia mencari pengalaman bekerja di beberapa tempat, serabutan, di Surabaya, Jakarta lalu kemudian dia memutuskan pulang. Satu hal yang menjadi pegangan hidupnya, yang saya suka untuk ingat kira-kira begini, "kita dari SD sampai kuliah diatur-atur hidup. Nah saya memilih untuk wiraswasta biar tidak diatur-atur lagi" Lalu ada teman yang share soal jatuh bangun buka usaha dari awal, beternak, berdagang kemudian memutuskan untuk mencoba menjadi petani. Namun tetap berusaha maju dan mencoba terus sampai merasa cukup puas. 

Tantangan yang dihadapi pun banyak. Mulai dari respon keluarga dekat yang kurang setuju karena keluar dari zona nyaman. Juga lingkungan yang mempertanyakan kenapa bekerja kebun padahal sudah kuliah-kuliah jauh-jauh. Lalu bagaimana bertahan dan juga mencari lingkungan yang support ide dan usaha-usaha baru tanpa judge namun mendengar dan mencari solusi bersama-sama. 

Hiro dari Nea Coffee juga bercerita bagaimana awal Nea berdiri dan mendapatkan modal serta mendapat inspirasi baik dari membaca maupun duduk berdiskusi. Lalu berbagi juga tentang bagaimana mendapatkan modal usaha. Baik presentasi dari keluarga maupun menyisihkan pendapatan bulanan untuk buka usaha. 

Terakhir, pak Kasih menyampaikan ke teman-teman magang bahwa pendapatan dapat diatur sedemikian rupa per bulan. Mungkin selama ini ada banyak pandangan negatif dan kesulitan yang dihadapi ketika menjadi petani tradisional. Satu dua bulan pertama memang tahun-tahun berat karena mengatur bedeng dan pembibitan. Namun kemudian akan menghasilkan, dengan semangat disiplin bangun pagi-pagi langsung ke kantor aka kebun. 

Secara personal, sesi ini juga memberi insight pada saya pribadi untuk lebih semangat berbagi motivasi dan mungkin kisah hidup saya juga dapat memberi inspirasi kepada kaum muda. 

Comments

Popular posts from this blog

Cita-cita menjadi seorang dosen

Masih setengah jalan menuju profesi yang dicita-citakan. Sejak kecil, saya ingin berprofesi menjadi seorang guru. Lebih tepatnya guru di desa terpencil. Seorang saudara sepupu saya, ka Servulus Ndoa, tahu sekali cita-cita saya ini. LOL. Kemudian dalam perjalananannya, saya lebih memilih untuk menjadi seorang dosen. Saya tahu tidak mudah dan tidak asal saja menjadi dosen. Komitmen dan dedikasi sepenuh hati. Aissshh, semoga semeste mendukung keinginan anak baru  kemaren sore ini. Tentu jalannya tidak semulus jalan tol.. Bukan seorang  dengan predikat  cum laude, banyak yang harus terus dipelajari, digali, didalami dan dikembangkan (#Tsahhhh, biar kekinian) Banyak hal yang saya persiapkan. Mulai dari otodidak belajar TOEFL selama liburan dan ketika menganggur dan apply-apply beasiswa S2. Terus, aktif menulis remah-reman dalam bahasa Inggris. Maklum edisi belajar, mulai dari update post bbm, twitter, fb, dan blog. Maaf banget buat yang merasa terganggu, alhasil harus n...

Sahabat

 karena lembar demi lembar kisah hidupku, kutulis bersamamu, sahabat... Persahabatan itu memang selalu ada dalam suka dan duka. Ketika kita susah dan butuh dukungan maka mereka menjadi sumber inspirasi kita. Entah dengan bawelnya mereka menunjukan perhatian atau dengan cueknya pun mereka memberi arti tersendiri bagi kita. Sahabat selalu menunjukan cara masing-masing untuk menunjukan cara betapa pedulinya mereka   kita. Bahkan ketika kita sendiri tidak peduli pada apa yang sedang terjadi pada kita. Masing-masing mereka dengan apa yang ada dalam diri mereka. Saya seorang perantau yang tak benar jika dapat bertahan sendiri tanpa kehadiran sahabat. Sungguh sebuah berkat tak terhingga untuk memiliki sahabat di mana saya dapat menjadi diri saya. Berbagi dan merasakan segala sesuatu bersama terlebih lagi belajar menjalani hidup dalam suatu kesempatan, karena sahabat pun harus merelakan sahabatnya untuk menjalin persahabatan dan mengukir kisah lain. Maka tidak heran jika saya me...

"Ga nabung yah jadi bingung"

Ahay..,saya kangen nge blog..Salam kangen dari saya pada sahabat persablogan yang sering berkunjung dan sering saya kunjungi dan sering berbagi bersama. Yay, saya ngepos t lagi . Beberapa jam yang lalu masih di hari yang sama, saya lagi-lagi terpesona dengan beberapa orang lansia yang membuat saya tersenyum dan belajar.   sumber: www.fao.org/docrep/ 005/y4094e/y4094e15.gif Latar cerita, bertempat di sebuah koperasi. Bukan sebuah kantor besar tapi hanya ruang kecil seluas kamar saya. Orang- orang mengantri dengan sebuah buku catatan berwarna biru yang saya sukai, di bangku bermodel sama yang saya duduki ketika sekolah dasar. Di bangku yang berhadapan dengan petugas( bendahara) duduk seorang kakek mengenakan baju berwarna biru dimasukan dalam celana jeansnya, duduk sambil menyerahkan uang dan buku koperasinya serta  menjelaskan kolom mana saja yang harus disi dengan jumlah uang yang ia inginkan. "Tua-tua rajin menabung, cucu-cucu senang, hahahaha,"katanya ketika sele...