Aku harus jujur kali ini. Jujur untuk mengakui bahwa rasaku tentang sesuatu padamu. Ah, telah berkali-kali kuharamkan rasa ini untuk kudalami apalagi kukisahkan. Namun kali ini berbeda padamu dan aku tak tahu mengapa. Kau tahu betapa ingin kuenyahkan dirimu dari pikirku. Ingin kuhapus gambaran yang membayang tapi apa daya ketika telah melekat erat dalam benakku. Kau favorit seperti si Shinichi Kudo, sang detektif dunia khayalan itu. Aku suka ketika kau berdiam diri. Entah karena kau sedang berpikir atau malah kau sedang tak ingin berbicara dan saat kau ada dalam duniamu yang sangat kau sukai, karena saat itu aku sama sekali tak bisa menjangkaumu. Seperti bintang dan hanya bisa kupandang. Ah, tapi kau sama saja seperti Kogoro tidur, asal dan menyebalkan. Jahil dan sok tau. Akan tetapi Kogoro Mouri pun masih favoritku juga. Huaaaah, dan aku pusing. Lagi-lagi aku mendesah panjang, mengapa ada sinyal-sinyal yang kutangkap darimu. Reseptorku tentu tidak bisa disalahkan karena lagi-la...