Aku harus jujur kali ini. Jujur untuk mengakui bahwa rasaku tentang sesuatu padamu. Ah, telah berkali-kali kuharamkan rasa ini untuk kudalami apalagi kukisahkan. Namun kali ini berbeda padamu dan aku tak tahu mengapa.
Kau tahu betapa ingin kuenyahkan dirimu dari pikirku. Ingin kuhapus gambaran yang membayang tapi apa daya ketika telah melekat erat dalam benakku. Kau favorit seperti si Shinichi Kudo, sang detektif dunia khayalan itu. Aku suka ketika kau berdiam diri. Entah karena kau sedang berpikir atau malah kau sedang tak ingin berbicara dan saat kau ada dalam duniamu yang sangat kau sukai, karena saat itu aku sama sekali tak bisa menjangkaumu. Seperti bintang dan hanya bisa kupandang.
Ah, tapi kau sama saja seperti Kogoro tidur, asal dan menyebalkan. Jahil dan sok tau. Akan tetapi Kogoro Mouri pun masih favoritku juga. Huaaaah, dan aku pusing.
Lagi-lagi aku mendesah panjang, mengapa ada sinyal-sinyal yang kutangkap darimu. Reseptorku tentu tidak bisa disalahkan karena lagi-lagi aku berpegang dalam batasan kewajaran. Karena sesuatu yang disebut cinta itu, tanpa kenal mengapa, tanpa kenal siapa dan tak kenal waktu, maka aku bisa diam. Meski tak tahu apakah benar ini cinta.
Aku duduk manis memandangmu dari kejauhan.Aku hanya bisa berserah pada waktu. Akankah waktu membawaku kembali ke hari-hari normal ketika sosokmu masih sama seperti yang lainnya. Samar seperti malam, karena kini telah jadi seperti pelangi.
Gundah gulana karena harapanku kian membumbung bersama sosokmu. Lalu karena harus terkatakan agar tak menyesaki ruang dadaku, selain meneriakimu pada malam, kutumpahkan pada sahabat segalanya. Aku bilang aku senang, aku bilang aku bingung, aku bilang aku sedih, aku bilang aku takut dan aku selalu bilang yang sama berulang kali.
Kadang aku bingung pada sahabat, terbuat dari apakah telinga mereka hingga berkali-kali telah kuutarakan hal yang sama dan mereka masih mendengar. Suara mereka pun tak mematahkan harapanku untuk merasai saja apa yang kurasakan seperti air yang mengalir. Menenangkan.
Aku hanya perlu menghargai apa yang kurasai, karena benar hari terlihat indah, semua seakan bewarna dan tertawa padaku. Kau tahu kadang aku seperti orang tak waras, tertawa ketika sedang sendiri tapi tahukah kau karena yang kulihat itu kamu.
Sebelum rasa ini hilang bersama waktu atau akan tetap ada, biarlah rangkaian kata-kata ini penanda bahwa dirimu telah menjadi sumber inspirasi dan semangatku dalam beberapa jejak langkahku.
Hey kamu, teruslah seperti kamu, apapun kamu. Mau Shinichi atau Kogoro, karena tak bisa kutahu mengapa sebabnya bayangmu memenuhi isi kepalaku.
Kau tahu betapa ingin kuenyahkan dirimu dari pikirku. Ingin kuhapus gambaran yang membayang tapi apa daya ketika telah melekat erat dalam benakku. Kau favorit seperti si Shinichi Kudo, sang detektif dunia khayalan itu. Aku suka ketika kau berdiam diri. Entah karena kau sedang berpikir atau malah kau sedang tak ingin berbicara dan saat kau ada dalam duniamu yang sangat kau sukai, karena saat itu aku sama sekali tak bisa menjangkaumu. Seperti bintang dan hanya bisa kupandang.
Ah, tapi kau sama saja seperti Kogoro tidur, asal dan menyebalkan. Jahil dan sok tau. Akan tetapi Kogoro Mouri pun masih favoritku juga. Huaaaah, dan aku pusing.
Lagi-lagi aku mendesah panjang, mengapa ada sinyal-sinyal yang kutangkap darimu. Reseptorku tentu tidak bisa disalahkan karena lagi-lagi aku berpegang dalam batasan kewajaran. Karena sesuatu yang disebut cinta itu, tanpa kenal mengapa, tanpa kenal siapa dan tak kenal waktu, maka aku bisa diam. Meski tak tahu apakah benar ini cinta.
Aku duduk manis memandangmu dari kejauhan.Aku hanya bisa berserah pada waktu. Akankah waktu membawaku kembali ke hari-hari normal ketika sosokmu masih sama seperti yang lainnya. Samar seperti malam, karena kini telah jadi seperti pelangi.
Kadang aku bingung pada sahabat, terbuat dari apakah telinga mereka hingga berkali-kali telah kuutarakan hal yang sama dan mereka masih mendengar. Suara mereka pun tak mematahkan harapanku untuk merasai saja apa yang kurasakan seperti air yang mengalir. Menenangkan.
Aku hanya perlu menghargai apa yang kurasai, karena benar hari terlihat indah, semua seakan bewarna dan tertawa padaku. Kau tahu kadang aku seperti orang tak waras, tertawa ketika sedang sendiri tapi tahukah kau karena yang kulihat itu kamu.
Sebelum rasa ini hilang bersama waktu atau akan tetap ada, biarlah rangkaian kata-kata ini penanda bahwa dirimu telah menjadi sumber inspirasi dan semangatku dalam beberapa jejak langkahku.
Hey kamu, teruslah seperti kamu, apapun kamu. Mau Shinichi atau Kogoro, karena tak bisa kutahu mengapa sebabnya bayangmu memenuhi isi kepalaku.
aduh kayaknya lagi ada yang jatuh cinta nih. hahaha
ReplyDeletemengibaratkan pake detektif kogoro mouri sama shinichi. itu favorit saya tokohnya..
kamu itu bukan saya kan???hehhehe#PLAK!!!!
ReplyDeleteada lagu yg pas dari The Corrs nih, mbak:
ReplyDelete'Cause I have fallen in love
With you, no never have...
I'm never gonna stop falling in love, with you...
(The Corrs - Runaway)
selamat jatuh cinta ya! :)
beuh, suit suiiiiit... prikitiuw!
ReplyDeletehmmmm...... lagi jatuh cinta? wew. Btw, salam kenal ya :D
ReplyDeletecieee falling in love ni yeee
ReplyDeletehaha nice post :D
ReplyDeletenice to meet ya!
pasti lagi suka denger2 musik mellow nih, hehe..
ReplyDeletelove is in the air.happy fall in love..hehe *apaan sih? :p
ReplyDeletekalau udah falling in love pasti lagunya melow semua, jadilah melankolis haha.. salam persohiblogan ^_^
ReplyDeletehuuuhuy...
ReplyDeletebikin kangen saat saat seperti itu
doooh...
Ini cinta bertepuk sebelah tangan apa cinta yang tak sanggup digapai? huhuhuhu...
ReplyDeletebtw, aku baru tahu kalo link blokku sudah terpampang disini, dan mau ngasih tau juga kalo link blog mbak sudah aku pasang di blogku. Jadi semoga kita bisa saling berkunjung, hehehe...
@Gaphe:hehe,,,(ketawa aj nih sy)
ReplyDelete@Nova:hehehe, g lahhh beda loh..
@Adhi: hehehe, iya suka bgt lagu ini..
@Huda:suit suit suit
@Freya:hoho, salam kenal mbak
@mba Fanny: hehehe, g beneran jatuh cinta jg g tw?
@Fivy: hehehe, salam kenal yah..
@Yudi: hhehe,,pengalaman pribadi
@Yen:hehe, mba Yen,,
@Auraman: hehe, salam persablogan juga
@Rawins:hahaha, wah udah berasa tua yah mas,,
@EG:cm bisa diam huhuhu, g tw deh,,
ok mari saling berkunjung..
Cinta...berjuta rasanya he8...
ReplyDeletegw kangen sa sama cara menulis lw yang puitis!hahahahha,,sukasukasuka
ReplyDeletewew.....
ReplyDeletewalaupun bisa membawa kogoro mouri...
tapi tetep aja ini tulisan puitis banget...
saluuut ^_^
Jayuz banget puisinya, haha...
ReplyDeleteThe happiest of people don't necessarily have the best of everything; they just make the most of everything that comes their way. Happiness lies for those who cry, those who hurt, those who have searched, and those who have tried; for only they can appreciate the importance of people who have touched their lives.
Makanya, bahkan seorang Kogoro Mouri pun bisa bahagia dan seorang Shinichi Kudo pun punya kekhawatiran
Salam kenal
Liat surat cinta jayuz buatan gua juga kalo ada waktu =)
http://claude-c-kenni.blogspot.com/2011/04/surat-cinta-ooh-la-lah.html
@Echi: aih, aih,, makasih Chi, gue tunggu post lo..
ReplyDelete@mba Wiede: makasih mba..:)
@Claude: hehehe, iyaah jayus..hohoho.. oK, nanti aku mampir, salam persablogan