Skip to main content

Si roommate ingin kerja

Malam
“Rosaaa...gue pingin kerja Ros.”
“Kenapa tiba –tiba lu ka?”
“Duh, gue bosan. Setelah gue pikir-pikir banyak waktu gue yang terbuang.”
“Lah, lu bukannya banyak banget kegiatannya”
“Iya sih, tapi masa gue ga ngasilin duit”
“Benar banget ka, liat aja si tetangga kosan kita, si Inang(teman gue sejurusan), ngajarnya ke mana-mana. Jauh dekat , ayo aja.  Gue musti mikir berkali-kali. Takut ini, takut itu.”
Diam. Mikir. Besok-besok gue harus terima tawaran ngajar.
“Masa gue minta ma nyokap gue mulu, ma uang modem, ma uang pulsa. Aduh malu gue, masa di rumah Cuma gue doang yang masih nadah sama nyokap gue. Tadi pagi-pagi  abang gue dibangunin buat kerja, lah gue tidur ampe jam delapan.”
“Ya udah, part time lah”

  1. Posenya mirip si kakak( hahahh,)kennyanderica.com

“Iya itu dia. Tau ga lo, tadi pagi gue bangun langsung apply. Baru dua perusahaan. “
“Bagus ka.”
Sepanjang malam, gue baca, ngenet, tidur, si kakak setia depan netbooknya, pasang tampang serius ga mau diganggu.
Pagi. Gue bangun, si kakak udah bangun duluan.
“Gue berangkat ya ka...,lu ga kemana-mana?”
“Ga, stay di kosan gue.
“Tumben”
Siang
“Wah, seharian lu di kosan ka?( pasang muka tak percaya, si kakak emang orangnya sibuk banget, kuliahnya malam, siang rapat, rapat dan rapat serta ngajar)
“Gimana udah ada panggilan?” ( pertanyaan bodoh gue)
“lah, lu gimana sih, dua mingguan biasanya. Oh ya, gue applynya udah ke delapan perusahaan.”
Ckckkck . Gue ga tahan ketawa. Wah si kakak lagi menggebu-gebu. Entahlah, karena faktor umur, sudah 23 tahun dan belum bekerja, apalagi melihat teman-teman sebaya yang sudah mulai mengembangkan karirnya, maka tak heran si kakak ngebet pengen kerja.
Besoknya, pagi-pagi si kakak bangun, berdoa dan  menandai kelender.
“ Kapan yah, gue dipanggil?
 Kalau sampe dua minggu gue ga dipanggil artinya ada dua.   Usaha gue belum terlalu keras dan yang kedua belum waktunya gue kerja”
“Terus” gue udah ga tahan ketawa
“Yah gitu, “
“Lah, gimana sih lu ka. Baru kemarin dikirim, masih ada harapan lah. Masih belum dua mingguan juga.”
Kita tertawa terbahak-bahak, ngerasa lucu sendiri. Nah lo, ada orang yang apply kerja ke delapan perusahaan dalam sehari, terus udah ngarepin kapan dipanggil sehari berikutnya. Dasar.
 Har i itu kami belajar untuk selangkah lebih maju memikirkan kehidupan kami nantinya. Belajar   untuk lebih mandiri lagi, bisa membagi waktu, lebih bersabar, berani mengatasi ketakutan-ketakutan dan bersiap-siap terjun ke dunia kerja, mulai dari mencari dan seabrek prosesnya.

Comments

  1. Sabar..cari kerja sekarang emang ga gampang :p

    ReplyDelete
  2. weee ada yang curcol.. melirik ke atas...

    eh, tapi asik ko kerja itu! lebih asik dari berorganisasi. hehehe

    ReplyDelete
  3. hemm cuman delapan yah?.. kalo saya dulu Ros, (yeeah mungkin ini boleh kamu share ke temen kamu).. mengirimkan lebih dari 90 lamaran kerjaan baik itu online atau pos. Trus, dari 90 an lebih itu cuman 20 persen yang menindaklanjuti.

    lima persen yang tes sampai tahap akhir, tiga persen yang menerima dan cuman satu yang ahirnya cocok.

    Semakin banyak lamaran yang dikirim kayaknya semakin besar peluang ketrima deh. Dan minimal, nunggu itu dua mingguan buat diproses.

    ReplyDelete
  4. ketakutan itu sekarang belum ku rasakan, tapi dah ada efeknya...semangat Ross :)

    ReplyDelete
  5. Hihihi, sama nih saya juga lagi nyari-nyari kerja biar cepet dapet penghasilan sendiri...
    sayang aja masih belum ada panggilan, hahaha...

    ReplyDelete
  6. hahahaaaaaa....teman yang aneeeh (gaya sinchan)...tapi lucu....

    salam buat temannya....salam uhuy...

    hihiiiii

    ReplyDelete
  7. Cari kerja sekarang emang gak mudah. Perlu usaha keras, kalau perlu lebih keras daripada orang lain. Doa jangan lupa.

    #mumpung diklatnya libur, maka nyempetin mampir kesini

    ReplyDelete
  8. salam yaa buat temannya..
    namanya pangggilan kerja pasti di waktu yang gak di sangka sangka :D

    ReplyDelete
  9. @Yen: iya mba Yen,,

    @Gaphe: wah-wah mas Gaphe makasih banyak nij sharingnya..

    @Ajeng:hehe, bagus dong mba Ajeng, sebenarnya sih g usah pake takut2 dulu, hehehe, harus optimis..

    @EG:iya nih bener bgt darpd minta mulu, hoho..

    @Nufri L: hehe, iya salam uhuy juga..

    @mba Reni:makasih ud sempat berkunjung di tengah diklatnya..iya mba REN,doa paling penting

    @Andriansyah:iya..amin2..

    ReplyDelete
  10. aku juga jadi kepikiran ini. kemaren abis baca bukunya rene yang tentang your job is not your career itu. besok-besok kayaknya bakal baca buku pedoman tes cpns sama latihan wawancara juga. haha.

    gaphe: 90? kalo gitu aku ga mau kalah. :D

    ReplyDelete

Post a Comment

Terima kasih sudah dibaca,semoga bermanfaat. Silakan menuliskan komentar Anda. Terima Kasih

Popular posts from this blog

Cita-cita menjadi seorang dosen

Masih setengah jalan menuju profesi yang dicita-citakan. Sejak kecil, saya ingin berprofesi menjadi seorang guru. Lebih tepatnya guru di desa terpencil. Seorang saudara sepupu saya, ka Servulus Ndoa, tahu sekali cita-cita saya ini. LOL. Kemudian dalam perjalananannya, saya lebih memilih untuk menjadi seorang dosen. Saya tahu tidak mudah dan tidak asal saja menjadi dosen. Komitmen dan dedikasi sepenuh hati. Aissshh, semoga semeste mendukung keinginan anak baru  kemaren sore ini. Tentu jalannya tidak semulus jalan tol.. Bukan seorang  dengan predikat  cum laude, banyak yang harus terus dipelajari, digali, didalami dan dikembangkan (#Tsahhhh, biar kekinian) Banyak hal yang saya persiapkan. Mulai dari otodidak belajar TOEFL selama liburan dan ketika menganggur dan apply-apply beasiswa S2. Terus, aktif menulis remah-reman dalam bahasa Inggris. Maklum edisi belajar, mulai dari update post bbm, twitter, fb, dan blog. Maaf banget buat yang merasa terganggu, alhasil harus n...

Sahabat

 karena lembar demi lembar kisah hidupku, kutulis bersamamu, sahabat... Persahabatan itu memang selalu ada dalam suka dan duka. Ketika kita susah dan butuh dukungan maka mereka menjadi sumber inspirasi kita. Entah dengan bawelnya mereka menunjukan perhatian atau dengan cueknya pun mereka memberi arti tersendiri bagi kita. Sahabat selalu menunjukan cara masing-masing untuk menunjukan cara betapa pedulinya mereka   kita. Bahkan ketika kita sendiri tidak peduli pada apa yang sedang terjadi pada kita. Masing-masing mereka dengan apa yang ada dalam diri mereka. Saya seorang perantau yang tak benar jika dapat bertahan sendiri tanpa kehadiran sahabat. Sungguh sebuah berkat tak terhingga untuk memiliki sahabat di mana saya dapat menjadi diri saya. Berbagi dan merasakan segala sesuatu bersama terlebih lagi belajar menjalani hidup dalam suatu kesempatan, karena sahabat pun harus merelakan sahabatnya untuk menjalin persahabatan dan mengukir kisah lain. Maka tidak heran jika saya me...

"Ga nabung yah jadi bingung"

Ahay..,saya kangen nge blog..Salam kangen dari saya pada sahabat persablogan yang sering berkunjung dan sering saya kunjungi dan sering berbagi bersama. Yay, saya ngepos t lagi . Beberapa jam yang lalu masih di hari yang sama, saya lagi-lagi terpesona dengan beberapa orang lansia yang membuat saya tersenyum dan belajar.   sumber: www.fao.org/docrep/ 005/y4094e/y4094e15.gif Latar cerita, bertempat di sebuah koperasi. Bukan sebuah kantor besar tapi hanya ruang kecil seluas kamar saya. Orang- orang mengantri dengan sebuah buku catatan berwarna biru yang saya sukai, di bangku bermodel sama yang saya duduki ketika sekolah dasar. Di bangku yang berhadapan dengan petugas( bendahara) duduk seorang kakek mengenakan baju berwarna biru dimasukan dalam celana jeansnya, duduk sambil menyerahkan uang dan buku koperasinya serta  menjelaskan kolom mana saja yang harus disi dengan jumlah uang yang ia inginkan. "Tua-tua rajin menabung, cucu-cucu senang, hahahaha,"katanya ketika sele...