Skip to main content

Sajak Tengah Hari

Semalam terlewatkan. Kesadaran setengah penuh karena setengahnya lari ke depan. Jauh di depan, hingga hidup tak seperti sedang dijalani. Entahlah, para inspirator telah pergi begitu jauh, meninggalkan sosok yang tenggelam bersama euforia mereka. Tenggelam.


Meski pagi datang dengan cemburu. Menyalak-nyalak memohon perhatian. Ah, digigitpun tidak berasa. Masih terlalu pagi. Masih terlalu dingin. Ah, tidak. Bukankah mereka tersadar selalu di pagi buta?masih buta benar dan gemericik air berkecipak. Asap dapur telah mengepul, bukan untuk secangkir kopi panas dan sepiring pisang goreng. Bukan!

Telah berkilo-kilo meter, mereka berjalan dengan gendongan di punggung. Berbaris rapi pagi-pagi sebelum surya benar bersinar. Menuruni lembah menuju kota. Tidak sesekali berkeluh, hanya mengusap peluh dan meneguk air.

Ah, sedang seseorang bergulingan di kasur empuk. Melanjutkan mimpi yang terpotong karena ayam berkokok. Masih sayup terdengar, petuah-petuah sejak puluhan tahun lalu,

“ Bangun kamu, nak. Bangun pagi-pagi. Biar ada rejeki”

Hanya terdengar sayup. Tidak berasa. Masih banyak waktu sampai benar surya di atas kepala. Masih banyak. Arjuna sedang merayu, kali ini. telah sekian waktu memujanya dan tak ingin bangun untuk menghapusnya dari mimpi.

Kalah dengan kulit kaki-kaki yang mengelupas akibat jalanan berbatu tajam, pergi ke  kebun. Kalah dari mereka yang wajah, dan kulit tangannya berlotionkan debu jalanan, dan berpayung surya yang meninggi.

Ah, bangun. Ayo kamu bangun. Sadarlah. Kejar mereka itu. Hari ini tanpa menunggu lagi. Bukankah kamu hidup sekarang?

Pagi masih buta. Kepulah asap kamarmu. Bukan untuk secangkir kopi panas dan sepiring pisang goreng.

Comments

  1. He8...kt ortu bangun pagi biar rejeki gk ilang :)

    ReplyDelete
  2. sumpah keren...
    really love this one..^^


    >saya kena sindir juga neh, heheeheh.

    ReplyDelete
  3. secangkir kopi dan pisang goreng setiap pagi selalu kurindu

    ReplyDelete
  4. mba Ami: iyaaahh, hahaha,semoga trus bgn pagii

    @Nuel: puisi g tepat juga, sih panjang gini, haha

    @mas Huda: hehe, makasih mas, haha nih mah nyindir saya jug,,:)

    @Adhi: makasih Dhi

    @mas Rawins: iyah mas, hahaha gurihnya pisang goreng jadi kebayang deh

    ReplyDelete
  5. Wah, keren banget tulisannya. Seingatku selama ini aku belum pernah menemukan tulisan spt ini di sini...
    Keren.. keren... 2 jempol deh.

    BTW, maaf ya baru sempat mampir lagi. Sedang sibuk jalan2 nih sekalian ngumpulin lagi semangat blogging yang terserak entah dimana.

    ReplyDelete
  6. catatan yang inspiratif..
    jangan sesalkan masa lalu, dan jangan khawatir akan masa dengan dan hadapilah hari ini dengan penuh kesadaran...

    Apa kbr rose?

    ReplyDelete
  7. Itu ceritanya udah tengah hari gak bangun-bangun, ya? :-D

    ReplyDelete
  8. mba Renny: hehe, makasih mba.., :)

    mas Rio:iyaaa kesadaran buat hari ini mas Rio, makasih banyak. Aku baik2 saja. hoho pasti mas Rio jugaaa:)

    Nura: makasih Nura, makasih sudah berkunjung

    Sabjan: hehehe, iyaa kebanyakan tidur:)

    ReplyDelete
  9. Saalam kenal...
    Good....good, sajak yang benar' keren...

    ReplyDelete
  10. selalu sama di setiap daerah kalo nyuruh bangun pagi alasannya biar rejekinya nggak dipatok ayam.. hahaha.. jawab ajaa : emang ayam sekarang doyan duit recehan?

    ReplyDelete
  11. Aku hidup, sadar, bangun dan bersemangat...

    Have a great day...

    ReplyDelete
  12. aku malas bangun pagi duluu waktu sekolah, kuliah dan kerja tapi sekarang drmh terus malah bangunnya pagi hehehe :p

    ReplyDelete
  13. sungguh permainan kata yang menarik.
    salam kenal

    ReplyDelete
  14. duh' mba' terasa langsung saya dibuatnya. .
    sungguh menakjubkan untuk malam ini, bisa turut serta membaca artikel-artikel yg bermanfaat.
    makasiH. .

    ReplyDelete
  15. sajak yang bagus walau awalnya sempet pangling, gua kirain ini cerpen, wuakakakak...


    btw, maaf ya udah lama gak main kesini, hehehe...

    ReplyDelete
  16. standing aplause sa.hahahaha..padahal gw dah komen di fesbuk ya..biar rame sa,gw komen lagi.BRAVO!

    ReplyDelete
  17. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  18. sajak yg manarik permainan kata yg sangat sempurna

    ReplyDelete

Post a Comment

Terima kasih sudah dibaca,semoga bermanfaat. Silakan menuliskan komentar Anda. Terima Kasih

Popular posts from this blog

Cita-cita menjadi seorang dosen

Masih setengah jalan menuju profesi yang dicita-citakan. Sejak kecil, saya ingin berprofesi menjadi seorang guru. Lebih tepatnya guru di desa terpencil. Seorang saudara sepupu saya, ka Servulus Ndoa, tahu sekali cita-cita saya ini. LOL. Kemudian dalam perjalananannya, saya lebih memilih untuk menjadi seorang dosen. Saya tahu tidak mudah dan tidak asal saja menjadi dosen. Komitmen dan dedikasi sepenuh hati. Aissshh, semoga semeste mendukung keinginan anak baru  kemaren sore ini. Tentu jalannya tidak semulus jalan tol.. Bukan seorang  dengan predikat  cum laude, banyak yang harus terus dipelajari, digali, didalami dan dikembangkan (#Tsahhhh, biar kekinian) Banyak hal yang saya persiapkan. Mulai dari otodidak belajar TOEFL selama liburan dan ketika menganggur dan apply-apply beasiswa S2. Terus, aktif menulis remah-reman dalam bahasa Inggris. Maklum edisi belajar, mulai dari update post bbm, twitter, fb, dan blog. Maaf banget buat yang merasa terganggu, alhasil harus n...

Sahabat

 karena lembar demi lembar kisah hidupku, kutulis bersamamu, sahabat... Persahabatan itu memang selalu ada dalam suka dan duka. Ketika kita susah dan butuh dukungan maka mereka menjadi sumber inspirasi kita. Entah dengan bawelnya mereka menunjukan perhatian atau dengan cueknya pun mereka memberi arti tersendiri bagi kita. Sahabat selalu menunjukan cara masing-masing untuk menunjukan cara betapa pedulinya mereka   kita. Bahkan ketika kita sendiri tidak peduli pada apa yang sedang terjadi pada kita. Masing-masing mereka dengan apa yang ada dalam diri mereka. Saya seorang perantau yang tak benar jika dapat bertahan sendiri tanpa kehadiran sahabat. Sungguh sebuah berkat tak terhingga untuk memiliki sahabat di mana saya dapat menjadi diri saya. Berbagi dan merasakan segala sesuatu bersama terlebih lagi belajar menjalani hidup dalam suatu kesempatan, karena sahabat pun harus merelakan sahabatnya untuk menjalin persahabatan dan mengukir kisah lain. Maka tidak heran jika saya me...

"Ga nabung yah jadi bingung"

Ahay..,saya kangen nge blog..Salam kangen dari saya pada sahabat persablogan yang sering berkunjung dan sering saya kunjungi dan sering berbagi bersama. Yay, saya ngepos t lagi . Beberapa jam yang lalu masih di hari yang sama, saya lagi-lagi terpesona dengan beberapa orang lansia yang membuat saya tersenyum dan belajar.   sumber: www.fao.org/docrep/ 005/y4094e/y4094e15.gif Latar cerita, bertempat di sebuah koperasi. Bukan sebuah kantor besar tapi hanya ruang kecil seluas kamar saya. Orang- orang mengantri dengan sebuah buku catatan berwarna biru yang saya sukai, di bangku bermodel sama yang saya duduki ketika sekolah dasar. Di bangku yang berhadapan dengan petugas( bendahara) duduk seorang kakek mengenakan baju berwarna biru dimasukan dalam celana jeansnya, duduk sambil menyerahkan uang dan buku koperasinya serta  menjelaskan kolom mana saja yang harus disi dengan jumlah uang yang ia inginkan. "Tua-tua rajin menabung, cucu-cucu senang, hahahaha,"katanya ketika sele...