Skip to main content

Awareness

Hari ini saya sempat membaca sebuah buku yang diberikan teman saya. Sebuah buku yang berisi kumpulan tulisan ulasan tentang karya sastra dari zaman ke zaman. Dan saya jatuh cinta pada sajak Zaman Edan yang ditulis oleh R. Ng.Ronggowarsito dalam karyanya Serat Kalatida yang terbit pada tahun 1920-an

“amenangi zaman edan,ewuh aya ing pambudi, melu edan ora tahan, yen tan melu anglakoni, boya keduman melik, kaliran wekasanipun,dilalah kersaning Allah. Begja-begjane kang lali,luwi begja kang eling lan waspada”

Nah, tenang saja saya punya artinya yang diterjemahkan oleh Kamajaya, (kalau ga ada saya juga ga tau kalau artinya sebagus ini.)

“ mengalami zaman edan, serba sulit dalam pemikiran, ikut gila tak tahan, kalau tidak ikut gila tidak mendapat bagian, akhirnya kelaparan, tapi takdir kehendak Allah, sebahagia-bahagianya orang yang lupa, masih lebih bahagia orang yang sadar dan waspada.”

Saya kagum iya dan lebih lagi saya jatuh cinta. Kata-kata sadar menjadi suatu yang sangat saya sukai dan juga menjadi kata yang susah untuk saya hidupi. Namun saya  berusaha, mengingat dan mengingat.
Kutipan sajak tahun 1920 an itu timbul saat Ronggowarsito mengkritik pemerintahan pada masaPakubuwono IX. Sepertinya masih berlaku di zaman ini bukan?

Kata sadar untuk pertama kalinya saya usahakan untuk dihidupi setelah membaca rangkaian kata-kata hebat dari Anthony de Mello dalam bukunya “Awareness”. Buku pinjaman yang masih suka saya bawa ke mana-mana.

Wah, saya bukan pereview yang baik. Intinya sih, buku tersebut bagus banget buat saya, tidak mendoktrin dan tidak menggurui. Membuat saya kaget, terperangah dan melakukan penolakan juga. Namun tetap saja buku ini jadi favorit saya.

 


Comments

  1. wuih bacaannya berat euy.. pasti kamu cerdas bgt :D

    ReplyDelete
  2. yihaaa... ntar sore aku cari buku awarness ini aja ah... Moga aja nemu.

    >>kayanya nama Anthoni De Mello cukup familiar.. pernah denger di mana ya?

    ReplyDelete
  3. sing ora edan ora keduman
    sing edan ora kathokan...
    katanya...

    ReplyDelete
  4. sajak yg di-quote di atas benar-benar mengena untuk kondisi Indonesia saat ini, mbak...

    ReplyDelete
  5. TOP! Seneng kalo nemu orang yang baca beginian. Kebetulan aku juga mengagumi karya-karya deMello.

    ReplyDelete
  6. percaya koq bagus bangeeet. kebukti bukunya ampe kumal dan lusuh gitu. hihiihihi...

    ReplyDelete
  7. surat ronggowarsito kalo ditelaah lanjut emang isinya dalem yah.. ini jaman saya smp dulu keluar buat ujian mulok bahasa jawa loh!

    btw baru tau ada buku awareness karangan anthony de mello ini, kayaknya bagus deh.. liatnya pasti sering dibaca, sampe lecek gitu. hahaa

    ReplyDelete
  8. surat ronggowarsito kalo ditelaah lanjut emang isinya dalem yah.. ini jaman saya smp dulu keluar buat ujian mulok bahasa jawa loh!

    btw baru tau ada buku awareness karangan anthony de mello ini, kayaknya bagus deh.. liatnya pasti sering dibaca, sampe lecek gitu. hahaa

    ReplyDelete
  9. surat ronggowarsito kalo ditelaah lanjut emang isinya dalem yah.. ini jaman saya smp dulu keluar buat ujian mulok bahasa jawa loh!

    btw baru tau ada buku awareness karangan anthony de mello ini, kayaknya bagus deh.. liatnya pasti sering dibaca, sampe lecek gitu. hahaa

    ReplyDelete
  10. itu buku masih ada ape ga ya di pasaran?

    ReplyDelete
  11. mba Meutia: hehehe, biasa aja mba..:)kebetulan g ad bacaan, hehe

    @mas Huda: ayo cari2, dapat g mas Hudaaa?

    @mas Rawins: hehe, artinya ap mas?

    @Adhi:iya saya juga kagum, pemikiran orang dulu hebat2 Dhi tapi sayangnya budaya yang dikritisinya ternyata udah ada dari zaman dulu juga,,,:(

    @Hoeda: Iya Hoeda, wah suka baca juga ya..:)

    @Nuell: hahaha, iyahhh gue bawa mulu trus uda kesiram air juga jadi jelek gitu


    @Gaphe: iya salut lagi sama pemikiran orang-orang zaman dulu, oh ternyata udah jadi soal ujian juga saya justru baru tau minggu ini Gaphe, hehe

    @Andiva: wah saya kurang tau, lagi nyari juga nih:)

    ReplyDelete

Post a Comment

Terima kasih sudah dibaca,semoga bermanfaat. Silakan menuliskan komentar Anda. Terima Kasih

Popular posts from this blog

Cita-cita menjadi seorang dosen

Masih setengah jalan menuju profesi yang dicita-citakan. Sejak kecil, saya ingin berprofesi menjadi seorang guru. Lebih tepatnya guru di desa terpencil. Seorang saudara sepupu saya, ka Servulus Ndoa, tahu sekali cita-cita saya ini. LOL. Kemudian dalam perjalananannya, saya lebih memilih untuk menjadi seorang dosen. Saya tahu tidak mudah dan tidak asal saja menjadi dosen. Komitmen dan dedikasi sepenuh hati. Aissshh, semoga semeste mendukung keinginan anak baru  kemaren sore ini. Tentu jalannya tidak semulus jalan tol.. Bukan seorang  dengan predikat  cum laude, banyak yang harus terus dipelajari, digali, didalami dan dikembangkan (#Tsahhhh, biar kekinian) Banyak hal yang saya persiapkan. Mulai dari otodidak belajar TOEFL selama liburan dan ketika menganggur dan apply-apply beasiswa S2. Terus, aktif menulis remah-reman dalam bahasa Inggris. Maklum edisi belajar, mulai dari update post bbm, twitter, fb, dan blog. Maaf banget buat yang merasa terganggu, alhasil harus nerimo kalau d

Sahabat

 karena lembar demi lembar kisah hidupku, kutulis bersamamu, sahabat... Persahabatan itu memang selalu ada dalam suka dan duka. Ketika kita susah dan butuh dukungan maka mereka menjadi sumber inspirasi kita. Entah dengan bawelnya mereka menunjukan perhatian atau dengan cueknya pun mereka memberi arti tersendiri bagi kita. Sahabat selalu menunjukan cara masing-masing untuk menunjukan cara betapa pedulinya mereka   kita. Bahkan ketika kita sendiri tidak peduli pada apa yang sedang terjadi pada kita. Masing-masing mereka dengan apa yang ada dalam diri mereka. Saya seorang perantau yang tak benar jika dapat bertahan sendiri tanpa kehadiran sahabat. Sungguh sebuah berkat tak terhingga untuk memiliki sahabat di mana saya dapat menjadi diri saya. Berbagi dan merasakan segala sesuatu bersama terlebih lagi belajar menjalani hidup dalam suatu kesempatan, karena sahabat pun harus merelakan sahabatnya untuk menjalin persahabatan dan mengukir kisah lain. Maka tidak heran jika saya memiliki ba

"Ga nabung yah jadi bingung"

Ahay..,saya kangen nge blog..Salam kangen dari saya pada sahabat persablogan yang sering berkunjung dan sering saya kunjungi dan sering berbagi bersama. Yay, saya ngepos t lagi . Beberapa jam yang lalu masih di hari yang sama, saya lagi-lagi terpesona dengan beberapa orang lansia yang membuat saya tersenyum dan belajar.   sumber: www.fao.org/docrep/ 005/y4094e/y4094e15.gif Latar cerita, bertempat di sebuah koperasi. Bukan sebuah kantor besar tapi hanya ruang kecil seluas kamar saya. Orang- orang mengantri dengan sebuah buku catatan berwarna biru yang saya sukai, di bangku bermodel sama yang saya duduki ketika sekolah dasar. Di bangku yang berhadapan dengan petugas( bendahara) duduk seorang kakek mengenakan baju berwarna biru dimasukan dalam celana jeansnya, duduk sambil menyerahkan uang dan buku koperasinya serta  menjelaskan kolom mana saja yang harus disi dengan jumlah uang yang ia inginkan. "Tua-tua rajin menabung, cucu-cucu senang, hahahaha,"katanya ketika sele