Skip to main content

Aktivitas Malam Jumat #3


Di sela-sela kegiatan seminggu, saya menyempatkan diri untuk mengikuti aktivitas yang saya sukai di malam Jumat. Yakni, menulis bareng-bareng teman-teman komunitas CSWC Bandung. Beberapa kali ikut pertemuannya, langsung suka. Saya senang bisa kenal banyak orang baru. Jadi lebih betah tinggal di Bandung. Namun sayang, kadang saya suka absen karena suka ga ada tebengan buat pulang. 

Untung ada mbak Devita. Ok, mari lanjut ke pertemuannya. Jadi host kali, Dika, mengambil tema tentang fotografi. Kita diminta untuk membawa sebuah foto baik print maupun digital yang paling berkesan. Nah, kebetulan saya membawa sebuah foto yang selalu ada di dompet saya. Foto saya dan bapak. 

Aturan main dalam pertemuan menulis kali ini adalah menceritakan foto sendiri dan foto teman. Jadi masing-masing orang bisa menginterpretasikan foto secara berbeda atau pun sama. Kali ini saya ingin share, tulisan Adis, salah satu member kocak, yang berkesan. 


Ayah,...❤😘
Pergi berlayar ke pulau cina
Mancing di laut dapat ikan arwana
Tanpa sadar ayah kita makin menua
Peluk dan dekaplah selama waktu masih ada


Film tarzan sudah ada sejak puasa
Paling enak nobar bersama-sama
Kasih sayang ayah sepanjang massa
Kadang kita baru sadar setelah dia tak ada


Malam jumat mimpi ketemu pangeran katak
Apakah ini suatu tanda bahaya?
Ayahku memeng sangar dan galak
Tapi aku selalu cinta dia apa adanya


atuh cinta berjuta rasanya
Sakit hati pengen minum baygon bawaanya
Kalo kalian mengaku cinta pd ayahnya
Please....jaga & bahagiakan sisa hidupnya


Hidup itu kadang penuh tanya
Tapi sang pencipta punya jawabnya Pernahkah kita bertanya?
Kapan terakhir kita bilang i love you padanya.......
(Adis, 2016)

Dalam waktu singkat, mas Adis ini bisa bikin pantun yang berirama begini. Salut!

Semoga kita mampu membahagiakan kedua orang tua kita. Semoga kita menjadi anak-anak yang berbakti dan tentu saja mampu membanggakankedua orang tua dengan menjalani hidup sebaik-baiknya.

Cheers, buat kamu!

Comments

  1. yaampunnn.. ini sih keren amat pantunnya. :D

    ReplyDelete
  2. Iya betul, kita harus selalu membahagiakan orang tua selagi masih ada, karena biasanya baru menyesal kalau sudah nggak ada ya. Hikss, saya kalau ngomongin ortu selalu baper nih. Semoga saya & kita semua menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tua sampai akhir hayat mereka, aamiin :)

    ReplyDelete
  3. Itulah ya harus dilakukan oleh seorag anak untuk bisa membahayakan anaknya.

    ReplyDelete

Post a Comment

Terima kasih sudah dibaca,semoga bermanfaat. Silakan menuliskan komentar Anda. Terima Kasih

Popular posts from this blog

Cita-cita menjadi seorang dosen

Masih setengah jalan menuju profesi yang dicita-citakan. Sejak kecil, saya ingin berprofesi menjadi seorang guru. Lebih tepatnya guru di desa terpencil. Seorang saudara sepupu saya, ka Servulus Ndoa, tahu sekali cita-cita saya ini. LOL. Kemudian dalam perjalananannya, saya lebih memilih untuk menjadi seorang dosen. Saya tahu tidak mudah dan tidak asal saja menjadi dosen. Komitmen dan dedikasi sepenuh hati. Aissshh, semoga semeste mendukung keinginan anak baru  kemaren sore ini. Tentu jalannya tidak semulus jalan tol.. Bukan seorang  dengan predikat  cum laude, banyak yang harus terus dipelajari, digali, didalami dan dikembangkan (#Tsahhhh, biar kekinian) Banyak hal yang saya persiapkan. Mulai dari otodidak belajar TOEFL selama liburan dan ketika menganggur dan apply-apply beasiswa S2. Terus, aktif menulis remah-reman dalam bahasa Inggris. Maklum edisi belajar, mulai dari update post bbm, twitter, fb, dan blog. Maaf banget buat yang merasa terganggu, alhasil harus n...

Sahabat

 karena lembar demi lembar kisah hidupku, kutulis bersamamu, sahabat... Persahabatan itu memang selalu ada dalam suka dan duka. Ketika kita susah dan butuh dukungan maka mereka menjadi sumber inspirasi kita. Entah dengan bawelnya mereka menunjukan perhatian atau dengan cueknya pun mereka memberi arti tersendiri bagi kita. Sahabat selalu menunjukan cara masing-masing untuk menunjukan cara betapa pedulinya mereka   kita. Bahkan ketika kita sendiri tidak peduli pada apa yang sedang terjadi pada kita. Masing-masing mereka dengan apa yang ada dalam diri mereka. Saya seorang perantau yang tak benar jika dapat bertahan sendiri tanpa kehadiran sahabat. Sungguh sebuah berkat tak terhingga untuk memiliki sahabat di mana saya dapat menjadi diri saya. Berbagi dan merasakan segala sesuatu bersama terlebih lagi belajar menjalani hidup dalam suatu kesempatan, karena sahabat pun harus merelakan sahabatnya untuk menjalin persahabatan dan mengukir kisah lain. Maka tidak heran jika saya me...

"Ga nabung yah jadi bingung"

Ahay..,saya kangen nge blog..Salam kangen dari saya pada sahabat persablogan yang sering berkunjung dan sering saya kunjungi dan sering berbagi bersama. Yay, saya ngepos t lagi . Beberapa jam yang lalu masih di hari yang sama, saya lagi-lagi terpesona dengan beberapa orang lansia yang membuat saya tersenyum dan belajar.   sumber: www.fao.org/docrep/ 005/y4094e/y4094e15.gif Latar cerita, bertempat di sebuah koperasi. Bukan sebuah kantor besar tapi hanya ruang kecil seluas kamar saya. Orang- orang mengantri dengan sebuah buku catatan berwarna biru yang saya sukai, di bangku bermodel sama yang saya duduki ketika sekolah dasar. Di bangku yang berhadapan dengan petugas( bendahara) duduk seorang kakek mengenakan baju berwarna biru dimasukan dalam celana jeansnya, duduk sambil menyerahkan uang dan buku koperasinya serta  menjelaskan kolom mana saja yang harus disi dengan jumlah uang yang ia inginkan. "Tua-tua rajin menabung, cucu-cucu senang, hahahaha,"katanya ketika sele...