Skip to main content

Puisi Bangun Tidur-2



Lepas malam tanpa cuci muka 

Bikin status, biar eksis?
 Entah selamat pagi kamu yang terbaca klise  
Atau wacana kultwit tentang mas-mas kamar no 8 
 Tentangnya, tentang nikmatkah rokok di kamar mandi?  

Lepas malam tanpa cuci muka  

Scrolling   lini masa pun bagian dari doa pagi  
Dari White House -Michelle Obama dan pidatonya yang wow 
 Dan di White House pula-  Imma Matul Maesaroh-penasihat kepresidenan Amerika-  
Dan Mary Jane yang tidak jadi eksekusi mati 
Dan ucapan selamat jadi ibu untuk teman Dan salam hormat untuk macan & mamud yang bertahan di berbagai situasi
 Dan aku  lagi-lagi merasa cantik meski bukan kamu yang bilang
 Dengan sisa-sisa percakapan Ms Bennet dan Mr Darcy pada malam-malam sepi

 Lepas malam tanpa cuci muka

 Lalu masih ada tagar #GRASI4MU yang bikin risau 
Senyap sedikit, mengenang lalu 
Bagaimana jika MJ menutup mata  dengan tembakan? dan ratusan TKW yang masih mendapat perlakuan tidak adil.  (Bandung, July 2016)

Post original : http://www.kompasiana.com/rosemanise/puisi-bangun-tidur-2-perempuan_57981a35329373d709e6c4d0

Comments

  1. Keren. Penuh dengan goyangan satir dan pemaparan "orsinil" dari si penulis.

    Oiya, salam kenal :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih mas.
      Masih belajar ini.

      Salam baik mas. Sudah saya follow blognya:D

      Delete
  2. terus terang aku bukanlah ahli sastra,, namun ini puisinya keren..

    ReplyDelete

Post a Comment

Terima kasih sudah dibaca,semoga bermanfaat. Silakan menuliskan komentar Anda. Terima Kasih

Popular posts from this blog

Cita-cita menjadi seorang dosen

Masih setengah jalan menuju profesi yang dicita-citakan. Sejak kecil, saya ingin berprofesi menjadi seorang guru. Lebih tepatnya guru di desa terpencil. Seorang saudara sepupu saya, ka Servulus Ndoa, tahu sekali cita-cita saya ini. LOL. Kemudian dalam perjalananannya, saya lebih memilih untuk menjadi seorang dosen. Saya tahu tidak mudah dan tidak asal saja menjadi dosen. Komitmen dan dedikasi sepenuh hati. Aissshh, semoga semeste mendukung keinginan anak baru  kemaren sore ini. Tentu jalannya tidak semulus jalan tol.. Bukan seorang  dengan predikat  cum laude, banyak yang harus terus dipelajari, digali, didalami dan dikembangkan (#Tsahhhh, biar kekinian) Banyak hal yang saya persiapkan. Mulai dari otodidak belajar TOEFL selama liburan dan ketika menganggur dan apply-apply beasiswa S2. Terus, aktif menulis remah-reman dalam bahasa Inggris. Maklum edisi belajar, mulai dari update post bbm, twitter, fb, dan blog. Maaf banget buat yang merasa terganggu, alhasil harus n...

Sahabat

 karena lembar demi lembar kisah hidupku, kutulis bersamamu, sahabat... Persahabatan itu memang selalu ada dalam suka dan duka. Ketika kita susah dan butuh dukungan maka mereka menjadi sumber inspirasi kita. Entah dengan bawelnya mereka menunjukan perhatian atau dengan cueknya pun mereka memberi arti tersendiri bagi kita. Sahabat selalu menunjukan cara masing-masing untuk menunjukan cara betapa pedulinya mereka   kita. Bahkan ketika kita sendiri tidak peduli pada apa yang sedang terjadi pada kita. Masing-masing mereka dengan apa yang ada dalam diri mereka. Saya seorang perantau yang tak benar jika dapat bertahan sendiri tanpa kehadiran sahabat. Sungguh sebuah berkat tak terhingga untuk memiliki sahabat di mana saya dapat menjadi diri saya. Berbagi dan merasakan segala sesuatu bersama terlebih lagi belajar menjalani hidup dalam suatu kesempatan, karena sahabat pun harus merelakan sahabatnya untuk menjalin persahabatan dan mengukir kisah lain. Maka tidak heran jika saya me...

"Ga nabung yah jadi bingung"

Ahay..,saya kangen nge blog..Salam kangen dari saya pada sahabat persablogan yang sering berkunjung dan sering saya kunjungi dan sering berbagi bersama. Yay, saya ngepos t lagi . Beberapa jam yang lalu masih di hari yang sama, saya lagi-lagi terpesona dengan beberapa orang lansia yang membuat saya tersenyum dan belajar.   sumber: www.fao.org/docrep/ 005/y4094e/y4094e15.gif Latar cerita, bertempat di sebuah koperasi. Bukan sebuah kantor besar tapi hanya ruang kecil seluas kamar saya. Orang- orang mengantri dengan sebuah buku catatan berwarna biru yang saya sukai, di bangku bermodel sama yang saya duduki ketika sekolah dasar. Di bangku yang berhadapan dengan petugas( bendahara) duduk seorang kakek mengenakan baju berwarna biru dimasukan dalam celana jeansnya, duduk sambil menyerahkan uang dan buku koperasinya serta  menjelaskan kolom mana saja yang harus disi dengan jumlah uang yang ia inginkan. "Tua-tua rajin menabung, cucu-cucu senang, hahahaha,"katanya ketika sele...