Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2011

Di Kolong Langit

Kalo buka pintu kosan bagian belakang, lihat ini Angin dan langit hari ini, sungguh mereka bermain-main Ingin menggapai tapi tubuh ini terlalu kecil, Berbaring di kolong langit, tapi bukan beralaskan rumput lantai keramik keras yang dingin Kadang terdengar kicauan burung yang menjawab setiap pikir Ayam di kejauhan yang berkokok terlalu siang, entahlah karena matahari sudah tinggi Sesekali  bunyi palu dari tukang tetangga sebelah,  mobil yang berdesing di kejauhan dan bunyi ketikan papan keyboard Ada harmoni Dedaunan hijau hanya melambai karena angin berganti bermain bersama mereka Nyamuk tak pernah henti mendekat disusul tepukan tanpa hasil Ah, aku tak mau dimangsa Ah lagi, semut kecil pun tak ketinggalan merayapi dinding, merayapi kaki, merayapi snack Dan setelahnya merah hampir seperti tanah Ah, bau tanah karena hujan tadi malam  (Hari terakhir di bulan Juni, 2011)

Saya suka dapat award:)

Award yang saya tahu adalah salah satu bentuk apresiasi yang diberikan seorang blogger ke blogger lainnya yang menjadi pengikut si pemberi award . Nah, alasan pemberian award ini biasanya dalam rangka blog's annyversary , tulisan atau followers blog yang memenuhi jumlah tertentu. Bagi saya sendiri, memberi dan menerima award punya makna tersendiri. Saya sampai sekarang belum pernah memberi award , hohoho, belum punya ide untuk apa. Namun awar d yang saya berikan agak saya buat khusus untuk bloggger yang menurut saya cukup dekat. Cukup dekat di sini artinya, sering saya kunjungi dan juga mengunjungi balik, cukup kenal kehidupan pribadinya dari blog, dan yang selalu memberi inspirasi melalui tulisannya. Begitu pula jika saya memutuskan untuk menerima award karena saya cukup mengenal si pemberi blog, sudah sering berkunjung. Nah, dengan senang hati saya menerima award bersambung  dari Kacho dengan blognya My worLD . Kalau berkunjung ke blognya, saya senang, adem gitu tampilanny

Magic Words

Malam semakin beranjak meninggalkan hari yang sarat dengan hiruk pikuknya. Aku sedang ada di persimpangan. Inilah hal yang disebut galau itu. Sulit memutuskan sesuatu dan menjadi kalut karenanya. Di antara sekian banyak sahabat kenalan yang telah memberi saran dan sharing, hal yang paling dirindukan adalah bercerita pada Bapak. Bapak yang selalu mendengarkan dan mengerti. Bapak yang berwajah teduh. Bapak yang selalu tenang dalam keadaan apa pun. Kubuka lagi lembar buku pemberiannya. Hal pertama memuat kata-kata yang didiktekannya. Aku ingat, diungkapkannya dengan lambat dan jelas yang kuingat samar waktu itu. Namun entah mengapa malam ini, kata-kata samar itu muncul menggantikan seribu pertanyaan dan mendesakku untuk membuka lembar pertama buku pemberian bapak yang tersimpan di laci. Berikanlah dirimu sepenuhnya kepada Allah, Dia akan memakaimu untuk melakukan hal-hal besar. Dengan syarat kita lebih percaya akan cinta kasih-Nya daripada akan kelemahan diri sendiri. Kata-kata in

Minggu sibuk_ayo senyum!

Hoaaaks, lama saya tidak ngeblog dan saya kangen. Akhirnya saya bisa kembali lagi. Yah, seperti biasa saya sibuk pemotretan:)) Minggu ini, minggu pertama saya magang bersama dua orang teman saya( berhubung belum izin jadi namanya belum bisa saya publish ). Kami berkesempatan untuk magang di BATAN Pasar Jum'at. Well, kerjaannya di lab(di skip aja bagian ini  hoaaa, pada tau kan kalau ngelab ngapain aja, hehe) Rutinitas saya pun menjadi berbeda, bangun lebih pagi tentunya. Hari pertama mandi jam 05.00 pagi, menunggu Debby( baca Deborah) dan berdiri berjejer seperti  ikan di pepes. Letak tempat magang yang tidak begitu jauh, membuat saya memilih berjalan kaki dari terminal Lebak Bulus melalui jalan pintas. Nah, jika pagi hari saya seperti ikan pepes maka sorenya saya sudah seperti sedang habis makan ikan pepes, duduk santai di samping pak sopir. Kabar saya di bulan Juni awal memang sangat-sangat buruk tapi syukur masih diberi kesehatan sampai detik ini. Nah karena segala sesuatu

Jalan@PerpusUI

Setelah cukup penat dengan kesibukan UAS di semester genap dan sebelum bermagang ria, saya dan teman-teman menyempatkan diri untuk berjalan-jalan.  Tidak jauh-jauh memang. Lumayan dekat dan yang terpenting bebas biaya.Beberapa pekan lalu, perpustakaan pusat UI dibuka. Tampak depan Perpus  Secara kita-kita sibuk(halllaaaah), jadi baru bisa lihat-lihat isi rumah teletabis tersebut. Belum lengkap memang, lagian belum bisa meminjam buku pula. Sebenarnya pemusatan perpustakaan ini menuai banyak pro dan kontra.  Banyak yang kurang setuju karena akses menuju perpustakaannya lumayan jauh, yang tadinya cuma butuh beberapa langkah, bisa harus naik bikun(baca:bis kampus).  Alasan lainnya, di kala teknologi e book semakin canggih, malah dibangun tempat buku-buku tua yang pasti jarang dibaca. Belum banyak buku yang terisi karena belum semua dipindahkan Salah satu ruang perpus Namun ada yang bilang, bagus juga biar kalau sekalian berkunjung buku apa saja, semuanya tersedia. Kalau

Sajak Tengah Hari

Semalam terlewatkan. Kesadaran setengah penuh karena setengahnya lari ke depan. Jauh di depan, hingga hidup tak seperti sedang dijalani. Entahlah, para inspirator telah pergi begitu jauh, meninggalkan sosok yang tenggelam bersama euforia mereka. Tenggelam. Meski pagi datang dengan cemburu. Menyalak-nyalak memohon perhatian. Ah, digigitpun tidak berasa. Masih terlalu pagi. Masih terlalu dingin. Ah, tidak. Bukankah mereka tersadar selalu di pagi buta?masih buta benar dan gemericik air berkecipak. Asap dapur telah mengepul, bukan untuk secangkir kopi panas dan sepiring pisang goreng. Bukan! Telah berkilo-kilo meter, mereka berjalan dengan gendongan di punggung. Berbaris rapi pagi-pagi sebelum surya benar bersinar. Menuruni lembah menuju kota. Tidak sesekali berkeluh, hanya mengusap peluh dan meneguk air. Ah, sedang seseorang bergulingan di kasur empuk. Melanjutkan mimpi yang terpotong karena ayam berkokok. Masih sayup terdengar, petuah-petuah sejak puluhan tahun lalu, “ Bangun ka