Skip to main content

Menuju Spiritualitas

Saya sejujurnya bukan seseorang yang terbuka untuk berbicara mengenai iman dan spiritualitas. Namun saya sedang sangat tertariknya untuk membahas masalah yang sangat privasi ini. Betul, saya menganggapnya sangat privasi  karena ke-Allah-an itu sendiri begitu dalam, begitu personalnya.

Tulisan ini selayaknya sebuah refleksi untuk menjadikan saya lebih dalam memahami kespritualitasan saya dan sama sekali bukan kereligiusan saya. Mencerna lebih mendalam tentang hubungan saya, karena akhir-akhir ini saya pikir keduniaan saya memerangkap begitu dalam. Injil minggu ini bersama khotbah yang kali ini panjang tapi tak membosankan, menyentil saya, menegur dan mengingatkan saya. Lebih kepada siapa saya dan keduniaan saya yang tidak dibawa mati.

Saatnya lebih berempati, lebih mengerti dan lebih menjadi bijak. Bersiap menjadi wanita baik bagi siapa pun. Mengubah kebiasaan buruk menjadi lebih baik. Thanks God, for kindly remind me of things, I should do. Walk with me in every way.

#5, silence is truly a friend of mine.

Comments

Popular posts from this blog

Cita-cita menjadi seorang dosen

Masih setengah jalan menuju profesi yang dicita-citakan. Sejak kecil, saya ingin berprofesi menjadi seorang guru. Lebih tepatnya guru di desa terpencil. Seorang saudara sepupu saya, ka Servulus Ndoa, tahu sekali cita-cita saya ini. LOL. Kemudian dalam perjalananannya, saya lebih memilih untuk menjadi seorang dosen. Saya tahu tidak mudah dan tidak asal saja menjadi dosen. Komitmen dan dedikasi sepenuh hati. Aissshh, semoga semeste mendukung keinginan anak baru  kemaren sore ini. Tentu jalannya tidak semulus jalan tol.. Bukan seorang  dengan predikat  cum laude, banyak yang harus terus dipelajari, digali, didalami dan dikembangkan (#Tsahhhh, biar kekinian) Banyak hal yang saya persiapkan. Mulai dari otodidak belajar TOEFL selama liburan dan ketika menganggur dan apply-apply beasiswa S2. Terus, aktif menulis remah-reman dalam bahasa Inggris. Maklum edisi belajar, mulai dari update post bbm, twitter, fb, dan blog. Maaf banget buat yang merasa terganggu, alhasil harus nerimo kalau d

Sahabat

 karena lembar demi lembar kisah hidupku, kutulis bersamamu, sahabat... Persahabatan itu memang selalu ada dalam suka dan duka. Ketika kita susah dan butuh dukungan maka mereka menjadi sumber inspirasi kita. Entah dengan bawelnya mereka menunjukan perhatian atau dengan cueknya pun mereka memberi arti tersendiri bagi kita. Sahabat selalu menunjukan cara masing-masing untuk menunjukan cara betapa pedulinya mereka   kita. Bahkan ketika kita sendiri tidak peduli pada apa yang sedang terjadi pada kita. Masing-masing mereka dengan apa yang ada dalam diri mereka. Saya seorang perantau yang tak benar jika dapat bertahan sendiri tanpa kehadiran sahabat. Sungguh sebuah berkat tak terhingga untuk memiliki sahabat di mana saya dapat menjadi diri saya. Berbagi dan merasakan segala sesuatu bersama terlebih lagi belajar menjalani hidup dalam suatu kesempatan, karena sahabat pun harus merelakan sahabatnya untuk menjalin persahabatan dan mengukir kisah lain. Maka tidak heran jika saya memiliki ba

Happy Birthday, Wig!

Selamat Ulang Tahun,Wig 16 tahun ya, kamu sekarang Ayo mari kita bermimpi dan melakukan lebih banyak! Untuk adik tersayang, Wigbertus Goa Panda "sa mau kau mendapatkan banyak hal yang lebih baik dari saya."